Bareskrim bongkar lab narkoba jaringan Hydra Dok. Istimewa
Bareskrim bongkar lab narkoba jaringan Hydra Dok. Istimewa

Polisi Ungkap Jaringan 'Hydra' di Bali Pasarkan Narkoba Lewat Forum Darknet

Muhammad Syahrul Ramadhan • 14 Mei 2024 12:36
Jakarta: Polisi mengungkap sejumlah fakta terkait laboratorium ganja hidroponik dan mephedrone yang dikendalikan warga negara asing di Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali. Salah satunya cara jaringan yang menamakan diri 'Hydra Indonesia' memasarkan barang haram tersebut.
 
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menjelaskan jaringan narkoba yang dikendalikan WNA asal Ukraina dan Rusia tersebut memasarkan ganja hidroponik dan mephedrone secara digital. Mereka menggunakan forum darknet sebagai sarana promosi dan penjualannya.
 
Jaringan Hydra ini juga membuat grup di aplikasi Telegram, seperti bali hydra bot, cannashop robot, bali cristal bot, hydra indonesia manager, dan mentor cannashop. "Pemasarannya menggunakan jaringan 'Hydra Indonesia' melalui darknetforum2road.cc melalui aplikasi Telegram Bot. Beberapa grup Telegram yaitu Bali Hydra Bot, Cannashop Robot, Bali Cristal Bot, Hydra Indonesia Manager dan Mentor Cannashop," kata Wahyu di Villa Sunny, Bali, Senin, 13 Mei 2024.

Kode dan Transaksi Pakai Bitcoin

Dijelaskan bahwa jaringan “Hydra Indonesia” ini memiliki kode. Kode-kodenya tersebar di Bali, ada yang dicat di tembok-tembok menggunakan cat semprot (pilox), ditempel di tiang listrik dan pamflet kecil. 

"Jaringan Hydra ini ada di Indonesia dan kode-kodenya tersebar di Bali. Ada yang dicat di tembok-tembok menggunakan cat semprot (pilox), menariknya transaksi dari pemesan dilakukan menggunakan uang elektronik Bitcoin," bebernya.
 
Sebelumnya Bareskrim Mabes Polri berhasil mengungkap pabrik narkoba yang dikendalikan warga negara asing (WNA) di Vila Sunny kawasan Badung, Bali. Sebanyak 3 WNA dibekuk dalam kasus ini, pada Jumat 2 Mei kemarin.
 
Vila ini dijadikan lokasi clandestine laboratorium hydroponic ganja dan mephedrone jaringan hydra Indonesia. Petugas menangkap empat tersangka dengan barang bukti yang ditemukan di tiga TKP berbeda.
 
Diketahui jaringan “Hydra Indonesia” ini menggunakan teknologi digital di semua tahapannya. Mulai dari produksi sampai pemasaran.
 
Baca juga: 
Bareskrim Tangkap 4 Tersangka Sabu dan Ganja Hidroponik di Bali

 
Dalam pabrik ini, sistem kerja ganja hydroponic sudah moderen dan sistematis karena sudah diatur sedemikian rupa dengan adanya lampu ultraviolet, alat pengukur PH, pemberian air, oksigen serta pupuk secara otomatis dan teratur sehingga bunga ganja yang di hasilkan kualitasnya sangat baik.
 
Sementara, sistem kerja mephedrone juga sudah sistematis dengan mencampurkan bahan-bahan kimia, diukur ph nya dan adonan dimasukkan ke alat reverse cooler mix agar kental, dicampur lagi dengan bahan-bahan kimia lainnya. Terakhir disaring serta dicuci dengan aceton sehingga kering dan menjadi 
 
Berdasarkan keterangan tersangka alat-alat yang dipakai untuk produksi tidak ada di Indonesia. Peralatan tersebut dipesan dari Tiongkok melalui market place ali baba dan ali express. Sementara, bibit ganja dikirim dari Rumania dan peralatan lainnya dibeli melalui market place di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan