Jakarta: Malam pergantian tahun bukan sekadar momen hitung mundur dan pesta kembang api. Di berbagai budaya, malam tahun baru juga lekat dengan beragam mitos yang dipercaya bisa memengaruhi nasib di tahun yang akan datang.
Meski terdengar tak masuk akal, sebagian orang masih melakukannya sebagai bentuk harapan akan kehidupan yang lebih baik. Lantas, apa saja mitos yang melekat pada malam tahun baru?
1. Tidak Boleh Menangis di Hari Pertama Tahun Baru
Dalam tradisi Tiongkok, emosi negatif di awal tahun dianggap sebagai pertanda buruk. Karena itu, Tahun Baru Imlek biasanya diisi dengan suasana bahagia dan kata-kata positif. Menangis di awal tahun juga dipercaya membawa kesedihan sepanjang tahun.
2. Harus Memakai Pakaian Baru atau Warna Tertentu
Memakai pakaian baru saat malam tahun baru diyakini membawa keberuntungan dan energi positif. Mitos ini berkaitan dengan simbol pembaruan diri dan harapan agar kehidupan di tahun mendatang terasa lebih segar.
Bahkan di kawasan Amerika Latin (terutama Brasil, Meksiko, dan Peru), memakai pakaian dalam berwarna tertentu di malam tahun baru dapat menentukan nasib ke depannya. Seperti merah dipercaya membawa cinta, kuning untuk kekayaan, dan putih melambangkan kedamaian.
3. Tidak Boleh Menangis di Hari Pertama Tahun Baru
Dalam tradisi Tiongkok, emosi negatif di awal tahun dianggap sebagai pertanda buruk. Karena itu, Tahun Baru Imlek biasanya diisi dengan suasana bahagia dan kata-kata positif. Menangis di awal tahun juga dipercaya membawa kesedihan sepanjang tahun.
4. Makan Makanan Tertentu Membawa Keberuntungan
Di beberapa budaya, makanan tertentu dipercaya membawa hoki. Misalnya, makan mi panjang sebagai simbol umur panjang, buah anggur sebagai lambang kelimpahan atau enteng jodoh, hingga hidangan manis agar kehidupan terasa “manis” sepanjang tahun.
Di Spanyol juga ada tradisi makan 12 anggur. Setiap buah anggur dipercaya melambangkan satu bulan dalam setahun. Jika semua anggur berhasil dimakan sebelum lonceng selesai berdentang, diyakini tahun tersebut akan penuh keberuntungan.
5. Tidak Boleh Mengeluarkan Uang
Ada pula mitos yang menyebutkan bahwa mengeluarkan uang tepat di malam atau hari pertama tahun baru dapat membuat keuangan boros sepanjang tahun. Karena itu, sebagian orang memilih menunda transaksi besar hingga beberapa hari setelah pergantian tahun.
6. Membersihkan Rumah Sebelum Tahun Berganti
Membersihkan rumah sebelum malam tahun baru dipercaya dapat membuang energi negatif dan kesialan dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, membersihkan rumah tepat setelah tahun baru justru dianggap bisa “menyapu” keberuntungan yang baru datang.
7. Harus Membuat Resolusi
Meski terdengar modern, membuat resolusi juga sering dianggap sebagai “ritual wajib”. Banyak yang percaya bahwa menuliskan harapan dan tujuan di malam tahun baru bisa membuatnya lebih mudah terwujud, seolah semesta ikut mencatat niat tersebut.
Terlepas dari benar atau tidaknya, mitos malam tahun baru pada dasarnya mencerminkan harapan manusia akan kehidupan yang lebih baik. Lebih dari sekadar kepercayaan turun-temurun, ritual-ritual ini menjadi cara simbolis untuk menutup satu bab dan membuka lembaran baru dengan optimisme.
Jakarta:
Malam pergantian tahun bukan sekadar momen hitung mundur dan pesta kembang api. Di berbagai budaya, malam tahun baru juga lekat dengan beragam mitos yang dipercaya bisa memengaruhi nasib di tahun yang akan datang.
Meski terdengar tak masuk akal, sebagian orang masih melakukannya sebagai bentuk harapan akan kehidupan yang lebih baik. Lantas, apa saja mitos yang melekat pada malam tahun baru?
1. Tidak Boleh Menangis di Hari Pertama Tahun Baru
Dalam tradisi Tiongkok, emosi negatif di awal tahun dianggap sebagai pertanda buruk. Karena itu, Tahun Baru Imlek biasanya diisi dengan suasana bahagia dan kata-kata positif. Menangis di awal tahun juga dipercaya membawa kesedihan sepanjang tahun.
2. Harus Memakai Pakaian Baru atau Warna Tertentu
Memakai pakaian baru saat malam tahun baru diyakini membawa keberuntungan dan energi positif. Mitos ini berkaitan dengan simbol pembaruan diri dan harapan agar kehidupan di tahun mendatang terasa lebih segar.
Bahkan di kawasan Amerika Latin (terutama Brasil, Meksiko, dan Peru), memakai pakaian dalam berwarna tertentu di malam tahun baru dapat menentukan nasib ke depannya. Seperti merah dipercaya membawa cinta, kuning untuk kekayaan, dan putih melambangkan kedamaian.
3. Tidak Boleh Menangis di Hari Pertama Tahun Baru
Dalam tradisi Tiongkok, emosi negatif di awal tahun dianggap sebagai pertanda buruk. Karena itu, Tahun Baru Imlek biasanya diisi dengan suasana bahagia dan kata-kata positif. Menangis di awal tahun juga dipercaya membawa kesedihan sepanjang tahun.
4. Makan Makanan Tertentu Membawa Keberuntungan
Di beberapa budaya, makanan tertentu dipercaya membawa hoki. Misalnya, makan mi panjang sebagai simbol umur panjang, buah anggur sebagai lambang kelimpahan atau enteng jodoh, hingga hidangan manis agar kehidupan terasa “manis” sepanjang tahun.
Di Spanyol juga ada tradisi makan 12 anggur. Setiap buah anggur dipercaya melambangkan satu bulan dalam setahun. Jika semua anggur berhasil dimakan sebelum lonceng selesai berdentang, diyakini tahun tersebut akan penuh keberuntungan.
5. Tidak Boleh Mengeluarkan Uang
Ada pula mitos yang menyebutkan bahwa mengeluarkan uang tepat di malam atau hari pertama tahun baru dapat membuat keuangan boros sepanjang tahun. Karena itu, sebagian orang memilih menunda transaksi besar hingga beberapa hari setelah pergantian tahun.
6. Membersihkan Rumah Sebelum Tahun Berganti
Membersihkan rumah sebelum malam tahun baru dipercaya dapat membuang energi negatif dan kesialan dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, membersihkan rumah tepat setelah tahun baru justru dianggap bisa “menyapu” keberuntungan yang baru datang.
7. Harus Membuat Resolusi
Meski terdengar modern, membuat resolusi juga sering dianggap sebagai “ritual wajib”. Banyak yang percaya bahwa menuliskan harapan dan tujuan di malam tahun baru bisa membuatnya lebih mudah terwujud, seolah semesta ikut mencatat niat tersebut.
Terlepas dari benar atau tidaknya, mitos malam tahun baru pada dasarnya mencerminkan harapan manusia akan kehidupan yang lebih baik. Lebih dari sekadar kepercayaan turun-temurun, ritual-ritual ini menjadi cara simbolis untuk menutup satu bab dan membuka lembaran baru dengan optimisme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)