Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membentuk tenaga cadangan kesehatan atau emergency medical team (EMT). Tim itu akan membantu dinas kesehatan kabupaten/kota dalam memberikan pelayanan medis kesehatan saat darurat bencana/krisis kesehatan.
"Indonesia menyiapkan tim cadangan kesehatan untuk bisa menangani bencana," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Mei 2023.
Budi mengatakan EMT bakal terlibat aktif pada kegiatan kesehatan pra maupun pascabencana. Mereka juga memantau bencana serta kegawatdaruratan krisis kesehatan di wilayah kerja regional.
"Saat ini terbentuk EMT di 11 regional pusat krisis kesehatan," papar mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Budi memerinci wilayah itu, yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan. Kemudian, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
"Selanjutnya Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, serta Papua," ujar dia.
Budi menyebut satu tim EMT terdiri atas tujuh orang. Rinciannya, yakni satu dokter sebagai ketua tim, dua perawat, satu tenaga farmasi, satu tenaga logistik/umum, satu tenaga administrasi, dan satu pengemudi ambulans.
"Sehingga total anggota EMT ada 77 orang," jelas dia.
Selain itu, EMT diklasifikasikan dalam empat tipe. Tipe pertama ialah outpatient emergency care, tipe kedua inpatient surgical emergency care, tipe ketiga inpatient referral care, dan tipe keempat additional specialized care team.
"EMT yang paling banyak ditugaskan selama terjadi bencana di Indonesia adalah EMT tipe 1 dan EMT tipe 2," ucap Budi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) membentuk tenaga cadangan kesehatan atau emergency medical team (EMT). Tim itu akan membantu dinas kesehatan kabupaten/kota dalam memberikan
pelayanan medis kesehatan saat darurat bencana/krisis kesehatan.
"Indonesia menyiapkan tim cadangan kesehatan untuk bisa menangani bencana," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Mei 2023.
Budi mengatakan EMT bakal terlibat aktif pada kegiatan kesehatan pra maupun pascabencana. Mereka juga memantau bencana serta kegawatdaruratan krisis kesehatan di wilayah kerja regional.
"Saat ini terbentuk EMT di 11 regional pusat
krisis kesehatan," papar mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Budi memerinci wilayah itu, yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan. Kemudian, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
"Selanjutnya Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, serta Papua," ujar dia.
Budi menyebut satu tim EMT terdiri atas tujuh orang. Rinciannya, yakni satu dokter sebagai ketua tim, dua perawat, satu tenaga farmasi, satu tenaga logistik/umum, satu tenaga administrasi, dan satu pengemudi ambulans.
"Sehingga total anggota EMT ada 77 orang," jelas dia.
Selain itu, EMT diklasifikasikan dalam empat tipe. Tipe pertama ialah outpatient emergency care, tipe kedua inpatient surgical emergency care, tipe ketiga inpatient referral care, dan tipe keempat additional
specialized care team.
"EMT yang paling banyak ditugaskan selama terjadi bencana di Indonesia adalah EMT tipe 1 dan EMT tipe 2," ucap Budi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)