Jakarta: Mantan Presiden Inter Milan Erick Thohir bakal mengawal pembenahan sepak bola Indonesia pascatragedi Kanjuruhan. Dia meminta kedatangan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) ke Indonesia menjadi momentum.
"Sesuai surat ke Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa FIFA akan datang ke Indonesia, maka kita harus jadikan ini momen perbaikan diri. Jangan membiarkan kebodohan berulang kali kita alami ini terus didiamkan. Ini waktunya berubah," ujar Erick Thohir melalui keterangan tertulis, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini minta stakeholder sepak bola nasional memaknai tersebut sebagai momentum berbenah. Sehingga, tak saling menyalahkan.
Erick mengatakan perlu kerja sama PSSI, pemerintah, supporter, dan wasit untuk melakukan pembenahan. Saat ini, tim investigasi telah menyampaikan hasil temuan terkait tragedi Kanjuruhan.
"Memang belum menjadi keputusan final, namun itu akan menjadi masukan. Intinya, sudah bukan eranya lagi saling menyalahkan. Saatnya harus diperbaiki,” tegas Erick Thohir.
Dia mengatakan momen perbaikan dan intropeksi diri harus dilakukan secara gotong royong. Erick mencontohkan dirinya ditugasi Presiden Joko Widodo bertemu Presiden FIFA, Gianni Ifantino.
"Saya melakukannya bukan untuk menonjolkan diri. Tidak. Saya hanya menjalankan tugas agar sepak bola kita diberi kesempatan berbenah total. Inilah waktunya," ujarnya.
Jakarta: Mantan Presiden Inter Milan Erick Thohir bakal mengawal pembenahan sepak bola Indonesia pascatragedi
Kanjuruhan. Dia meminta kedatangan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) ke Indonesia menjadi momentum.
"Sesuai surat ke Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa FIFA akan datang ke Indonesia, maka kita harus jadikan ini momen perbaikan diri. Jangan membiarkan kebodohan berulang kali kita alami ini terus didiamkan. Ini waktunya berubah," ujar Erick Thohir melalui keterangan tertulis, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini minta stakeholder sepak bola nasional memaknai tersebut sebagai momentum berbenah. Sehingga, tak saling menyalahkan.
Erick mengatakan perlu kerja sama PSSI, pemerintah, supporter, dan wasit untuk melakukan pembenahan. Saat ini, tim investigasi telah menyampaikan hasil temuan terkait tragedi
Kanjuruhan.
"Memang belum menjadi keputusan final, namun itu akan menjadi masukan. Intinya, sudah bukan eranya lagi saling menyalahkan. Saatnya harus diperbaiki,” tegas Erick Thohir.
Dia mengatakan momen perbaikan dan intropeksi diri harus dilakukan secara gotong royong. Erick mencontohkan dirinya ditugasi Presiden
Joko Widodo bertemu Presiden FIFA, Gianni Ifantino.
"Saya melakukannya bukan untuk menonjolkan diri. Tidak. Saya hanya menjalankan tugas agar sepak bola kita diberi kesempatan berbenah total. Inilah waktunya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)