Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasifkan sosialisasi Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP). Proyek inisiatif resiliensi kebencanaan Indonesia itu bertujuan membuat masyarakat sigap menghadapi bencana.
"Ini bekal untuk menyusun program kesiapsiagaan daerah dan masyarakat, khususnya menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami," kata Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan dalam keterangan tertulis, Minggu, 18 Desember 2022.
Lilik mengatakan sosialisasi dilakukan sejak 16 Desember hingga 18 Desember 2022. Lokasinya, yakni di Yogyakarta dan Pacitan.
"Sosialisasi IDRIP bertujuan memberikan penjelasan dan pendampingan kepada pemerintah daerah," jelas dia.
Lilik menyebut ada tiga komponen utama IDRIP. Komponen pertama ialah peningkatan tata kelola risiko bencana dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
"Komponen kedua, yakni perluasan jaringan, penguatan sistem monitoring, dan peningkatan kualitas layanan informasi terkait ancaman geofisika," ujar dia.
Lilik menuturkan komponen ketiga ialah dukungan pelaksanaan proyek. Seluruh komponen harus berjalan paralel agar upaya menghadapi bencana semakin maksimal.
"Saya berpesan para peserta perwakilan dari pemerintah daerah terpilih di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, bisa melaksanakan program yang akan disusun di daerah," tutur dia.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) memasifkan sosialisasi Indonesia
Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP). Proyek inisiatif resiliensi kebencanaan Indonesia itu bertujuan membuat masyarakat sigap menghadapi
bencana.
"Ini bekal untuk menyusun program kesiapsiagaan daerah dan masyarakat, khususnya menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami," kata Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan dalam keterangan tertulis, Minggu, 18 Desember 2022.
Lilik mengatakan sosialisasi dilakukan sejak 16 Desember hingga 18 Desember 2022. Lokasinya, yakni di Yogyakarta dan Pacitan.
"Sosialisasi IDRIP bertujuan memberikan penjelasan dan pendampingan kepada pemerintah daerah," jelas dia.
Lilik menyebut ada tiga komponen utama IDRIP. Komponen pertama ialah peningkatan tata kelola risiko bencana dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
"Komponen kedua, yakni perluasan jaringan, penguatan sistem
monitoring, dan peningkatan kualitas layanan informasi terkait ancaman geofisika," ujar dia.
Lilik menuturkan komponen ketiga ialah dukungan pelaksanaan proyek. Seluruh komponen harus berjalan paralel agar upaya menghadapi bencana semakin maksimal.
"Saya berpesan para peserta perwakilan dari pemerintah daerah terpilih di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, bisa melaksanakan program yang akan disusun di daerah," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)