Ada beberapa perbedaan pendapat ulama terkait niat puasa Syawal ini. Mulai dari lafal yang dibaca hingga waktu membaca niat,
Syekh Ibnu Hajar Al-Atsqalani berpendapat puasa sunah Syawal tidak mewajibkan penyebutan secara spesifik nama puasa saat membaca niat. Banyak ulama lain menyebut pelafalan puasa sunah Syawal tetap dibutuhkan. Sebab, hal ini merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara untuk waktu baca niat, sejumlah ulama menyebut niatan puasa sunah Syawal hendaknya dibaca malam hari seperti puasa Ramadan. Ada pula yang menyatakan bahwa puasa sunah Syawal boleh dibaca siang hari, ketika belum makan, minum, dan membatalkan puasa.

Niat puasa syawal dapat dibaca malam atau siang hari saat belum melakukan kegiatan yang membatalkan puasa. Ilustrasi: Unsplash
Bacaan niat puasa Syawal
Berikut ini dua niat yang biasa dibaca tergantung pendapat ulama yang diyakini. Untuk yang berniat pada malam hari dapat membaca:Artinya:
“Saya niat berpuasa sunah Syawal esok hari karena Allah Swt.”
Baca: Kapan Mulai Puasa Syawal 2022? Berikut Waktu Pelaksanaan dan Niatnya
Selanjutnya, bagi yang tidak sempat membaca niat puasa Syawal, boleh membacanya di pagi hari atau siang hari saat belum makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa. Bacaannya:
“Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaai sunnatis syawwaali lillaahi ta’aala.”
Artinya:
“Saya niat berpuasa sunah Syawal hari ini karena Allah Swt.”
Kedua niatan tersebut disarikan dari keterangan dalam Nihayatusz Zain syarah Qurratul Ain karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dan Hasyiyatu Baijuri syarah Allamah Ibni Qasim karya Syekh Ibrahim Al-Baijuri.
Artikel ini dilansir dari Oase.id dengan judul: Bacaan Niat Puasa Syawal