Jakarta: Pendiri perusahaan migas Medco Energi, Arifin Panigoro, meninggal dunia usai menjalani perawatan di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat. Kabar tersebut tersebar di media grup pesan singkat.
Arifin wafat pada Minggu, 27 Februari 2022, pukul 02.29 PM waktu Rochester Minneapolis AS atau 28 Februari 2022, pukul 03.29 WIB. Dia tutup usia di umur 77 tahun.
"Innaa lillahi wainnaa ilahi raaji'un telah berpulang ke rahmatulah Bapak Dr HC Ir H Arifin Panigoro bin Yusuf Panigoro," tulis pesan tersebut dikutip, Senin, 28 Februari 2022.
Profil Arifin Panigoro
Melansir Wikipedia, Arifin Panigoro lahir di Bandung, 14 Maret 1945. Dia merupakan lulusan Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973.
Kemudian, Arifin melanjutkan studinya di Senior Executive Programme Institute of Business Administration, Prancis dan lulus pada 1979. Kemudian mendapatkan gelar kehormatan (doktor honoris causa) dari ITB pada Januari 2010 dengan pidato ilmiahnya "Kuasai Teknologi, Bangun Ekonomi, Tegakkan Martabat Bangsa".
Arifin dikenal sebagai pengusaha nasional yang bergerak di bidang energi. Dia merupakan pemilik kelompok usaha Medco Group, yang bergerak di industri minyak dan gas pada 1980.
Keberhasilan Arifin mengasuh Medco Group membuatnya berhasil mengakusisi perusahaan minyak tertua di Indonesia, PT Stanvac, yang dimenangi melalui tender. Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing atau sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco.
Mengutip laman resmi Medco Energi, Arifin Panigoro mengundurkan diri dari manajemen perusahaan pada 1998. Dia lebih memilih menjadi penasihat, terutama dalam mengidentifikasi peluang bisnis minyak dan gas baru.
Baca: Pendiri Medco Energi Arifin Panigoro Meninggal Dunia di AS
Jejak politik Arifin Panigoro
Selain menjadi pengusaha, Arifin juga terjun di dunia politik saat partai baru bermunculan usai Presiden Soeharto dilengserkan pada 1997-1998. Arifin menapaki karir politiknya dengan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 1999 untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang.
Arifin pun berhasil menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP di DPR pada 2000-2002. Kemudian, Arifin pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP di MPR pada 2002-2004. Dia juga menjabat sebagai Anggota DPR pada 2004-2009.
Namun dia mengundurkan diri dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). Pada 2019, Arifin resmi dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024, oleh Presiden Joko Widodo.
Kekayaan Arifin
Berdasarkan data Forbes, Arifin Panigoro merupakan orang terkaya ke-47 di Indonesia. Dia memiliki perkebunan kelapa sawit, hotel, saham di dua bank, serta pengusaha migas di Medco.
Dikutip dari LHKPN milik Arifin yang terakhir diserahkan pada 31 Desember 2020, harta miliknya mencapai Rp2,98 triliun. Dia tercatat memiliki 18 bidang tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp120 miliar. Tanah dan bangunan itu tersebar di Jakarta Selatan; Bandung, Jawa Barat; Gianyar, Bali; hingga Prancis, Australia, dan Amerika Serikat.
Arifin juga memiliki harta bergerak lainnya mencapai Rp1 miliar, surat berharga senilai Rp 2,8 triliun, dan kas Rp20 miliar. Uniknya, Arifin tidak tercatat memiliki satu pun kendaraan.
Baca: Dorong Produksi Migas, Pemerintah Gunakan Teknologi Ini
Jakarta: Pendiri
perusahaan migas Medco Energi, Arifin Panigoro, meninggal dunia usai menjalani perawatan di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat. Kabar tersebut tersebar di media grup pesan singkat.
Arifin wafat pada Minggu, 27 Februari 2022, pukul 02.29 PM waktu Rochester Minneapolis AS atau 28 Februari 2022, pukul 03.29 WIB. Dia tutup usia di umur 77 tahun.
"
Innaa lillahi wainnaa ilahi raaji'un telah berpulang ke rahmatulah Bapak Dr HC Ir H Arifin Panigoro bin Yusuf Panigoro," tulis pesan tersebut dikutip, Senin, 28 Februari 2022.
Profil Arifin Panigoro
Melansir Wikipedia,
Arifin Panigoro lahir di Bandung, 14 Maret 1945. Dia merupakan lulusan Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973.
Kemudian, Arifin melanjutkan studinya di Senior Executive Programme Institute of Business Administration, Prancis dan lulus pada 1979. Kemudian mendapatkan gelar kehormatan (doktor honoris causa) dari ITB pada Januari 2010 dengan pidato ilmiahnya "Kuasai Teknologi, Bangun Ekonomi, Tegakkan Martabat Bangsa".
Arifin dikenal sebagai pengusaha nasional yang bergerak di bidang energi. Dia merupakan pemilik kelompok usaha Medco Group, yang bergerak di industri minyak dan gas pada 1980.
Keberhasilan Arifin mengasuh Medco Group membuatnya berhasil mengakusisi perusahaan minyak tertua di Indonesia, PT Stanvac, yang dimenangi melalui tender. Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing atau sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco.
Mengutip laman resmi Medco Energi, Arifin Panigoro mengundurkan diri dari manajemen perusahaan pada 1998. Dia lebih memilih menjadi penasihat, terutama dalam mengidentifikasi peluang bisnis minyak dan gas baru.
Baca:
Pendiri Medco Energi Arifin Panigoro Meninggal Dunia di AS
Jejak politik Arifin Panigoro
Selain menjadi pengusaha, Arifin juga terjun di dunia politik saat partai baru bermunculan usai
Presiden Soeharto dilengserkan pada 1997-1998. Arifin menapaki karir politiknya dengan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 1999 untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang.
Arifin pun berhasil menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP di DPR pada 2000-2002. Kemudian, Arifin pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP di MPR pada 2002-2004. Dia juga menjabat sebagai Anggota DPR pada 2004-2009.
Namun dia mengundurkan diri dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). Pada 2019, Arifin resmi dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024, oleh
Presiden Joko Widodo.
Kekayaan Arifin
Berdasarkan data
Forbes, Arifin Panigoro merupakan orang terkaya ke-47 di Indonesia. Dia memiliki perkebunan kelapa sawit, hotel, saham di dua bank, serta pengusaha migas di Medco.
Dikutip dari LHKPN milik Arifin yang terakhir diserahkan pada 31 Desember 2020, harta miliknya mencapai Rp2,98 triliun. Dia tercatat memiliki 18 bidang tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp120 miliar. Tanah dan bangunan itu tersebar di Jakarta Selatan; Bandung, Jawa Barat; Gianyar, Bali; hingga Prancis, Australia, dan Amerika Serikat.
Arifin juga memiliki harta bergerak lainnya mencapai Rp1 miliar, surat berharga senilai Rp 2,8 triliun, dan kas Rp20 miliar. Uniknya, Arifin tidak tercatat memiliki satu pun kendaraan.
Baca:
Dorong Produksi Migas, Pemerintah Gunakan Teknologi Ini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(CIN)