Ilustrasi pengeboran sumur minyak - - Foto: dok Pertamina
Ilustrasi pengeboran sumur minyak - - Foto: dok Pertamina

Dorong Produksi Migas, Pemerintah Gunakan Teknologi Ini

Antara • 22 Februari 2022 15:24
Jakarta: Pemerintah mendorong kontraktor industri hulu migas atau KKKS untuk mempercepat penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Migas Non-Konvensional (MNK) guna meningkatkan produksi migas nasional.
 
"Sekarang ini sudah harus dimulai karena dua hal ini, baik EOR maupun MNK, butuh waktu yang cukup panjang," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangan resminya, Selasa, 22 Februari 2022.
 
Teknologi EOR merupakan metode yang menginjeksikan air ke dalam pori-pori reservoir di bawah permukaan agar produksi migas meningkat. Metode ini akan digunakan dalam pada eksplorasi 13 wilayah kerja migas yang berakhir kontraknya tahun ini.
 
Beberapa negara tertarik untuk berinvestasi pada teknologi EOR di Indonesia, di antaranya Rusia dan Amerika Serikat. Berdasarkan hasil penelitian Badan Geologi Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi migas nonkonvensional yang jauh lebih banyak dan beragam ketimbang migas konvensional.
 
Namun perkembangan teknologi dan biaya produksi menjadi tantangan untuk mendapatkan migas nonkonvensional yang berkualitas tinggi. Tantangan teknologi dan biaya produksi itu dipengaruhi oleh karakter dari migas nonkonvensional yang memiliki permeabilitas rendah dan viskositas yang tinggi.
 
Sumber minyak nonkonvensional salah satunya adalah heavy oil yang didefinisikan sebagai minyak yang mempunyai nilai API kurang dari 22 persen dan nilai viskositas yang sangat rendah sehingga sangat susah untuk diproduksi, dan dibutuhkan teknologi tinggi seperti steam injector.
 
Selanjutnya oil sands adalah hasil percampuran antara pasir, bitumen, lempung dan air. Bitumen adalah minyak yang memiliki densitas dan viskositas tinggi serta telah mengalami biodegradasi.
 
Sumber minyak nonkonvensional lainnya adalah shale oil berupa kandungan organik yang masih tersimpan di source rock dan belum matang disebut sebagai kerogen, sehingga perlu dipanaskan untuk mendapatkan minyak.
 
"SKK Migas telah memasukkan shale oil ke dalam evaluasi migas nonkonvensional sebagai cadangan yang prospektif untuk dikembangkan di masa depan. Salah satu potensi migas nonkonvensional berada di wilayah Central Sumatra Basin," ungkap dia.
 
Selain mendorong EOR dan migas nonkonvensional, pemerintah akan mengaktifkan kembali sumur-sumur migas di lapangan yang idle atau tua, termasuk menawarkan bagi hasil yang lebih menarik dalam penawaran wilayah kerja migas 2021 untuk blok yang low risk dan high risk.
 
"Kami meningkatkan produksi migas, tetapi juga memperhatikan climate change. Untuk hulu bisa menggunakan CCS/CCUS," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan