Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah/MI/Susanto
Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah/MI/Susanto

Pemerintah Dinilai Belum Mampu Melindungi TKI

Fachri Audhia Hafiez • 22 Maret 2018 15:19
Jakarta: Migrant Care menilai upaya pemerintah melindungi tenaga kerja Indonesia (TKI) belum cukup. Masih ada buruh migran yang tersangkut kasus hukum, namun lolos dari pengawasan pemerintah.
 
"TKI kita masih ada yang dieksekusi mati, saya rasa sangat tidak cukup peran dari pemerintah," kata Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah kepada Medcom.id, Kamis, 22 Maret 2018.
 
Baca: Tanpa Pemberitahuan, Arab Saudi Eksekusi Mati TKI Asal Jatim

Pemerintah masih dianggap kurang melindungi warga negaranya. Menurut Anis, hubungan diplomatik antarnegara tidak berdampak baik terhadap perlindungan TKI.
 
"Sebelumnya ada TKI Adelina Sau yang disiksa sampai meninggal. Beberapa hari lalu Santi Restauli Simbolon meninggal, jenazahnya disimpan di lemari. Saya harus jawab apa, ya tidak cukup!" tegas Anis.
 
Baca: TKI Ilegal Juga Berhak Dilindungi
 
Anis berharap pemerintah bisa melakukan pendekatan lain, terutama kepada negara yang menjadi tujuan para buruh migran. Jika Harus ada upaya lain yang ditempuh untuk meringankan jeratan hukum bila TKI terjerat kasus.
 
"Contoh kasus Zaini, pendekatan dengan ormas Islam dioptimalkan untuk diplomasi dan berkomunikasi dengan para tokoh agama Arab Saudi. Barangkali bisa melibatkan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI)," tutur Anis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan