Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani medukung rencana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menambah provinsi prioritas penanganan stunting. BKKBN mengusulkan lima provinsi baru untuk program tersbut.
"Daerah-daerah tambahan itu dan bagaimana kita mengoptimalkan dana yang akan di transfer dan dana tersebut sangat bergantung pada APBN," ujar Sri Mulyani di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Oktober 2023.
Sri menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau total 17 provinsi prioritas penanganan stunting. Selain itu, sanitasi dan air bersih juga menjadi program prioritas untuk menurunkan stunting.
"Kita nanti juga akan lihat di angka fisik tadi kan disampaikan oleh bapak Kepala BKKBN untuk sanitasi dan air bersih," jelasnya.
Kemenkeu, kata Sri, juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial terkait usulan program keluarga harapan (PKH) dan pemberian sembako. Termasuk koordinasi terkait penambahan makanan tambahan untuk penurunan stunting.
"Koordinasi dengan Kementerian Sosial supaya anggaran dan program untuk PKH dan sembako 21,6 juta kepala keluarga itu bisa diprioritaskan untuk menambah makanan tambahan dalam rangka stunting," pungkasnya.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengusulkan penambahan lima provinsi prioritas penanganan stunting. Saat ini sudah ada 12 provinsi prioritas.
"Kami mengusulkan penambahan provinsi prioritas menjadi 17 provinsi yaitu Papua, Papua Barat, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan," ujar Hasto.
Hasto meyakini dengan menambah wilayah prioritas, prevalensi stunting akan turun 3,8 persen setiap tahunnya. Sehingga, target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen dapat terwujud.
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani medukung rencana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (
BKKBN) menambah provinsi prioritas penanganan
stunting. BKKBN mengusulkan lima provinsi baru untuk program tersbut.
"Daerah-daerah tambahan itu dan bagaimana kita mengoptimalkan dana yang akan di transfer dan dana tersebut sangat bergantung pada APBN," ujar Sri Mulyani di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Oktober 2023.
Sri menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau total 17 provinsi prioritas
penanganan stunting. Selain itu, sanitasi dan air bersih juga menjadi program prioritas untuk menurunkan
stunting.
"Kita nanti juga akan lihat di angka fisik tadi kan disampaikan oleh bapak Kepala BKKBN untuk sanitasi dan air bersih," jelasnya.
Kemenkeu, kata Sri, juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial terkait usulan program keluarga harapan (PKH) dan pemberian sembako. Termasuk koordinasi terkait penambahan makanan tambahan untuk penurunan
stunting.
"Koordinasi dengan Kementerian Sosial supaya anggaran dan program untuk PKH dan sembako 21,6 juta kepala keluarga itu bisa diprioritaskan untuk menambah makanan tambahan dalam rangka
stunting," pungkasnya.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengusulkan penambahan lima provinsi prioritas penanganan
stunting. Saat ini sudah ada 12 provinsi prioritas.
"Kami mengusulkan penambahan provinsi prioritas menjadi 17 provinsi yaitu Papua, Papua Barat, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan," ujar Hasto.
Hasto meyakini dengan menambah wilayah prioritas, prevalensi
stunting akan turun 3,8 persen setiap tahunnya. Sehingga, target prevalensi
stunting nasional sebesar 14 persen dapat terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)