Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah Indonesia melakukan impor beras dari India dan Thailand. Hal ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan beras yang menipis akibat fenomena alam El Nino.
"Kemarin kepala bulog dari India sudah sampikan ke saya Pak (Presiden) sudah tanda tangan (impor) 1 juta ton (beras)," ujar Presiden Jokowi dalam sambutan acara Outlook Perekonomian Indonesia, di Astor Ballroom Hotel ST Regis, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Desember 2023.
Kemudian, Presiden mengajukan permintaan impor beras sebanyak dua ton dari Thailand. Hal itu Jokowi sampaikan langsung kepada Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin disela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jepang.
"Kemudian siangnya telpon dengan timnya di Thailand lalu sampaikan ke saya sorenya, Presiden Jokowi 2 juta ton Thailand siap untuk kirim ke Indonesia," jelasnya.
Presiden menyadari tindakan ini bukanlah sebuah prestasi. Namun, ia mengkau tak memiliki pilihan lain selain impor untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Indonesia.
"Memang itu harus kita lakukan. Artinya kita sudah dapatkan tandatangan satu kemudian dua dari Thailand. Rasa aman kita dapat urusan pangan," pungkasnya.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah Indonesia melakukan impor beras dari India dan Thailand. Hal ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan beras yang menipis akibat fenomena alam El Nino.
"Kemarin kepala bulog dari India sudah sampikan ke saya Pak (Presiden) sudah tanda tangan (impor) 1 juta ton (beras)," ujar Presiden Jokowi dalam sambutan acara Outlook Perekonomian Indonesia, di Astor Ballroom Hotel ST Regis, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Desember 2023.
Kemudian, Presiden mengajukan permintaan impor beras sebanyak dua ton dari Thailand. Hal itu Jokowi sampaikan langsung kepada Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin disela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jepang.
"Kemudian siangnya telpon dengan timnya di Thailand lalu sampaikan ke saya sorenya, Presiden Jokowi 2 juta ton Thailand siap untuk kirim ke Indonesia," jelasnya.
Presiden menyadari tindakan ini bukanlah sebuah prestasi. Namun, ia mengkau tak memiliki pilihan lain selain impor untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Indonesia.
"Memang itu harus kita lakukan. Artinya kita sudah dapatkan tandatangan satu kemudian dua dari Thailand. Rasa aman kita dapat urusan pangan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)