Jakarta: Sejumlah pihak kembali menyalurkan bantuan untuk korban banjir bandang di Sumatra Barat (Sumbar). Bantuan tersebut berupa uang tunai Rp180 juta untuk korban terdampak banjir bandang di Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, serta kebutuhan logistik, sembako, dapur umum, ambulans, dan kebutuhan darurat lainnya.
Bantuan dari Kementerian Agama (Kemenag), BAZNAS, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang tergabung dalam Forum Zakat (FOZ), UIN Imam Bonjol Padang, PT. Nestle Indonesia, dan PT. Paragon Technology and Innovation itu disalurkan melalui Posko Pusat Agam dan Tanah Datar.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, menyampaikan kehadiran Kemenag, BAZNAS, LAZ, dan mitra merupakan bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, terutama saat terjadi bencana. Dia berharap bantuan ini dapat memberi semangat kepada korban terdampak.
"Kami atas nama Kemenag turut berduka atas terjadinya bencana ini. Kami berharap, kedatangan kami dapat menyemangati korban untuk bangkit," ujar Waryono, dalam keterangan tertulis, Minggu, 19 Mei 2024.
Waryono menjelaskan Kantor Kemenag kabupaten/kota, BAZNAS, dan LAZ telah melakukan kegiatan evakuasi, pendirian tenda, dan posko bantuan. Pihaknya berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat terdampak bencana, seperti yang dilakukan saat banjir menimpa Demak dan Kudus pada Februari 2024.
"Tidak hanya hadir untuk masyarakat Indonesia, tapi juga untuk masyarakat internasional seperti di Palestina. Ini komitmen kita bersama," ungkap dia.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Tanah Datar, Iqbal R, berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyerahan bantuan. Dia mengungkapkan kehadiran berbagai pihak di tengah kondisi bencana menjadi penyemangat bagi pemerintah daerah dan masyarakat terdampak.
"Kehadiran bapak dan ibu di tengah bencana yang menimpa masyarakat kami lebih dari cukup untuk mendorong kami tetap semangat melalui kondisi bencana ini," ujar dia.
Iqbal menambahkan pihaknya akan mengatur alur pendistribusian bantuan untuk masyarakat. Dia berharap pihak terkait terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar bantuan dibagikan secara merata dan terdata dengan baik.
Bencana banjir bandang itu terjadi pada malam Minggu, 11 Mei 2024. Banjir dipicu hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Banjir bandang itu juga berdampak di empat kabupaten/kota di Sumatra Barat, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman.
Menurut data sementara pemerintah setempat, tercatat 62 korban jiwa, 25 orang hilang, dan 44 orang mengalami luka berat. Selain itu, terdapat sekitar 4.157 orang terpaksa mengungsi.
Kemudian, bencana juga merusak rumah masyarakat, fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, permukiman, serta lahan pertanian dan peternakan masyarakat.
Jakarta: Sejumlah pihak kembali menyalurkan bantuan untuk korban
banjir bandang di Sumatra Barat (Sumbar). Bantuan tersebut berupa uang tunai Rp180 juta untuk korban terdampak banjir bandang di Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, serta kebutuhan logistik, sembako, dapur umum, ambulans, dan kebutuhan darurat lainnya.
Bantuan dari
Kementerian Agama (Kemenag), BAZNAS, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang tergabung dalam Forum Zakat (FOZ), UIN Imam Bonjol Padang, PT. Nestle Indonesia, dan PT. Paragon Technology and Innovation itu disalurkan melalui Posko Pusat Agam dan Tanah Datar.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, menyampaikan kehadiran Kemenag, BAZNAS, LAZ, dan mitra merupakan bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, terutama saat terjadi bencana. Dia berharap bantuan ini dapat memberi semangat kepada korban terdampak.
"Kami atas nama Kemenag turut berduka atas terjadinya bencana ini. Kami berharap, kedatangan kami dapat menyemangati korban untuk bangkit," ujar Waryono, dalam keterangan tertulis, Minggu, 19 Mei 2024.
Waryono menjelaskan Kantor Kemenag kabupaten/kota, BAZNAS, dan LAZ telah melakukan kegiatan evakuasi, pendirian tenda, dan posko bantuan. Pihaknya berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat terdampak bencana, seperti yang dilakukan saat banjir menimpa Demak dan Kudus pada Februari 2024.
"Tidak hanya hadir untuk masyarakat Indonesia, tapi juga untuk masyarakat internasional seperti di Palestina. Ini komitmen kita bersama," ungkap dia.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Tanah Datar, Iqbal R, berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyerahan bantuan. Dia mengungkapkan kehadiran berbagai pihak di tengah kondisi bencana menjadi penyemangat bagi pemerintah daerah dan masyarakat terdampak.
"Kehadiran bapak dan ibu di tengah bencana yang menimpa masyarakat kami lebih dari cukup untuk mendorong kami tetap semangat melalui kondisi bencana ini," ujar dia.
Iqbal menambahkan pihaknya akan mengatur alur pendistribusian bantuan untuk masyarakat. Dia berharap pihak terkait terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar bantuan dibagikan secara merata dan terdata dengan baik.
Bencana banjir bandang itu terjadi pada malam Minggu, 11 Mei 2024. Banjir dipicu hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Banjir bandang itu juga berdampak di empat kabupaten/kota di Sumatra Barat, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman.
Menurut data sementara pemerintah setempat, tercatat 62 korban jiwa, 25 orang hilang, dan 44 orang mengalami luka berat. Selain itu, terdapat sekitar 4.157 orang terpaksa mengungsi.
Kemudian, bencana juga merusak rumah masyarakat, fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, permukiman, serta lahan pertanian dan peternakan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)