Grobogan: Rangkaian Waisak Nasional 2568 B.E. Tahun 2024 kembali dilanjutkan dengan melakukan pengambilan api dharma dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa, 21 Mei 2024. Api abadi ini melambangkan cahaya gemerlap yang menghapuskan keadaan suram.
"Api dharma simbolis keterangan, itu kalau kita bawa ke tempat gelap akan terang. Kalau batin kita gelap kalau ada api dharma batin kita akan terang," ujar Bhante Subin Mahatera, kepada Medcom.id, Selasa, 21 Mei 2024.
Pantauan Medcom.id, prosesi pengambilan api berlangsung khidmat, diawali dengan dinyalakannya lilin panca warna. Kemudian pembacaan parita suci dan doa bersama sejumlah perwakilan majelis.
Kemudian, setiap perwakilan dari majelis membawa obor dan menyulutkannya ke api abadi. Selanjutnya, api dalam obor tersebut dikobarkan ke obor besar yang ada di mobil pikap.
Api ini diarak untuk disemayamkan di Candi Mendut, Kabupaten Magelang. Lalu pada Kamis, 23 Mei 2024, api abadi akan diarak ke Candi Borbudur.
Sebanyak 36 biksu thudong ikut dalam ritual ini. Biksu Thudong telah melakukan perjalanan spritual dengan berjalan kaki dari Vihara Buddha Dipa, Gunungpati, Semarang, ke Candi Borobudur.
Selain itu, ratusan umat Buddha yang berasal dari sejumlah perwakilan majelis atau sangha ikut menyemarakkan. Mereka mewakili masing masing majelis umat Budha, yaitu Sangha Theravada, Sangha Mahanikaya, Sangha Mahayana, Sangha Tantrayana, Sangha Kasogatan, Sangha Madhantari, Sangha Palpung, dan Majelis Matresia.
Grobogan: Rangkaian
Waisak Nasional 2568 B.E. Tahun 2024 kembali dilanjutkan dengan melakukan pengambilan api dharma dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa, 21 Mei 2024. Api abadi ini melambangkan cahaya gemerlap yang menghapuskan keadaan suram.
"Api dharma simbolis keterangan, itu kalau kita bawa ke tempat gelap akan terang. Kalau batin kita gelap kalau ada api dharma batin kita akan terang," ujar Bhante Subin Mahatera, kepada
Medcom.id, Selasa, 21 Mei 2024.
Pantauan
Medcom.id, prosesi pengambilan api berlangsung khidmat, diawali dengan dinyalakannya lilin panca warna. Kemudian pembacaan parita suci dan doa bersama sejumlah perwakilan majelis.
Kemudian, setiap perwakilan dari majelis membawa obor dan menyulutkannya ke api abadi. Selanjutnya, api dalam obor tersebut dikobarkan ke obor besar yang ada di mobil pikap.
Api ini diarak untuk disemayamkan di Candi Mendut, Kabupaten Magelang. Lalu pada Kamis, 23 Mei 2024, api abadi akan diarak ke Candi Borbudur.
Sebanyak 36 biksu thudong ikut dalam ritual ini. Biksu Thudong telah melakukan perjalanan spritual dengan berjalan kaki dari Vihara Buddha Dipa, Gunungpati, Semarang, ke
Candi Borobudur.
Selain itu, ratusan umat Buddha yang berasal dari sejumlah perwakilan majelis atau sangha ikut menyemarakkan. Mereka mewakili masing masing majelis umat Budha, yaitu Sangha Theravada, Sangha Mahanikaya, Sangha Mahayana, Sangha Tantrayana, Sangha Kasogatan, Sangha Madhantari, Sangha Palpung, dan Majelis Matresia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)