Muhadjir mengaku mengenal Achmad Yurianto sejak masih menjabat sebagai juru bicara Satgas Covid-19. Hubungan keduanya terus berlanjut sampai Yuri menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan yang merupakan badan di bawah koordinasi Kemenko PMK.
Menurut Muhadjir, Achmad Yurianto adalah sosok dokter yang cerdas, tegas, dan pekerja keras. Dia juga lugas dalam menyampaikan pandangan-pandangannya. Sehingga, dia tak heran Achmad Yurianto sempat dipilih menjadi juru bicara Satgas Covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Beliau memiliki background akademik yang cukup bagus. Kemudian tentu saja karena militernya orangnya tegas, kalau menyampaikan pandangannya sangat tangkas karena itu dipercaya sebagai jubir Covid-19. Menurut saya beliau seorang yang pekerja keras," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Minggu, 22 Mei 2022.
Baca: Pesan Achmad Yurianto: Jangan Pelit Berbagi Info pada Media
Dia menceritakan pertemuan terakhir dengan Achmad Yurianto. Dia bertemu dalam acara peluncuran Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diadakan di Kantor Kemenko PMK pada Februari 2022.
"Waktu itu sekitar dua bulan lalu saya undang ke kantor. Waktu launching Inpres tentang Jaminan Sosial Kesehatan. Saya masih sempat ngobrol," ucap dia.
Muhadjir merasa kehilangan. Menurut dia, Achmad Yurianto selalu ceria dan tidak menunjukkan punya penyakit parah.
"Saya benar-benar kehilangan. Almarhum adalah sosok pekerja keras. Saya selama ini tidak tahu kalau beliau mengidap penyakit. Karena tanda-tandanya. Beliau selalu periang. Artinya tidak ada tanda-tanda gelisah atau sakit," ujar dia.
Achmad Yurianto meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, sekitar pukul 18.50 WIB, Sabtu, 21 Mei 2022. Mendiang sempat dirawat terkait kanker usus. Jenazah Achmad Yurianto dimakamkan di TPU sekitar rumah duka pada Minggu, 22 Mei 2022.