Jakarta: Pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina di Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Jakarta Utara, berkurang 196 pada Selasa, 28 Desember 2021. Fasilitas anyar itu dikhususkan bagi PMI untuk mengurangi penumpukan orang.
“Sehingga 3.464 PMI menjalani karantina di Rusun Nagrak,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan-I) Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 Desember 2021.
Aris memerinci jumlah itu terdiri dari 1.712 pria dan 1.752 perempuan. Sebanyak 3.708 pasien terdaftar sejak Rusun Nagrak beroperasi pada 21 Desember 2021.
“Sebanyak 340 pasien keluar karena sudah selesai menjalani isolasi,” jelas dia.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen Suharyanto meminta kesiapan fasilitas karantina tambahan dipercepat. Supaya semakin banyak orang yang bisa ditampung untuk menjalani karantina.
Baca: Menkes Tegaskan Tidak Ada Diskresi Khusus Terkait Karantina
“Percepat perbaikannya sehingga kami dapat langsung mengirimkan kebutuhan dan peralatan untuk segera dimanfaatkan,” kata Suharyanto.
Suharyanto menyebut Tower 6 Rusun Nagrak akan dibuka sebagai tempat cadangan. Tower 6 memiliki 265 kamar dengan kapasitas mencapai 1.000 orang.
“166 kamar layak dan siap digunakan sedangkan 99 unit masih harus diperbaiki pada interior gedung dan kamar,” jelas Suharyanto.
Jakarta:
Pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina di Rumah Susun
(Rusun) Nagrak, Jakarta Utara, berkurang 196 pada Selasa, 28 Desember 2021. Fasilitas anyar itu dikhususkan bagi PMI untuk mengurangi penumpukan orang.
“Sehingga 3.464 PMI menjalani
karantina di Rusun Nagrak,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan-I) Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 Desember 2021.
Aris memerinci jumlah itu terdiri dari 1.712 pria dan 1.752 perempuan. Sebanyak 3.708 pasien terdaftar sejak Rusun Nagrak beroperasi pada 21 Desember 2021.
“Sebanyak 340 pasien keluar karena sudah selesai menjalani isolasi,” jelas dia.
Ketua Satuan Tugas
(Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen Suharyanto meminta kesiapan fasilitas karantina tambahan dipercepat. Supaya semakin banyak orang yang bisa ditampung untuk menjalani karantina.
Baca:
Menkes Tegaskan Tidak Ada Diskresi Khusus Terkait Karantina
“Percepat perbaikannya sehingga kami dapat langsung mengirimkan kebutuhan dan peralatan untuk segera dimanfaatkan,” kata Suharyanto.
Suharyanto menyebut Tower 6 Rusun Nagrak akan dibuka sebagai tempat cadangan. Tower 6 memiliki 265 kamar dengan kapasitas mencapai 1.000 orang.
“166 kamar layak dan siap digunakan sedangkan 99 unit masih harus diperbaiki pada interior gedung dan kamar,” jelas Suharyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)