Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung. Kegiatan itu digelar di enam lokasi yang mewakili hulu dan hilir yaitu Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor; Katulampa dan Sempur, Kota Bogor; Jembatan Panus dan kolong tol Cijago, Kota Depok; serta Pasar Minggu dan Srengseng Sawah, Jakarta.
"Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung hari ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat terlibat dalam perbaikan kualitas lingkungan khususnya kualitas air sungai," kata Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK, Nety Widayati, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 4 Juni 2022.
Kegiatan itu dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati pada 5 Juni. Menurut Nety, kegiatan tersebut agar menyadarkan dan mengubah pola pikir masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan.
Gerakan ini diikuti oleh komunitas pecinta Sungai Ciliwung, masyarakat, pelajar, dan unsur pemerintah. Kegiatan ini diselenggarakan bertujuan untuk memperkuat aksi solidaritas dan kolaborasi aksi lingkungan.
"Khususnya pelestarian lingkungan sungai dan perlindungan dan pengelolaan mutu air," ujar Nety.
Baca: Air Sungai Cimeta di Bandung Barat Berwarna Merah
Kegiatan Gerakan Aksi Bersih Sungai merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh KLHK dengan menggandeng komunitas pecinta sungai. Melalui aktivitas rutin ini KLHK juga telah memiliki program Patroli Sungai yang memiliki tugas untuk mengedukasi dan melakukan monitoring pengumpulan sampah di sepanjang sungai.
"Program ini sejalan semangat tema nasional 'Satu Bumi untuk Masa Depan' yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tema nasional ini menekankan kepada solidaritas dan kolaborasi aksi lingkungan yang merupakan modalitas untuk mewujudkan keberlanjuan pengelolaan lingkungan," jelas Nety.
Nety menuturkan Sungai Ciliwung dipilih sebagai lokasi kegiatan mempertimbangkan sebagai salah satu Daerah Aliran Sungai Prioritas Nasional yang menjadi ikon Ibu Kota Jakarta. Namun, saat ini masih memiliki masalah yang utama.
"Masalah itu meliputi timbunan sampah dari aktivitas pembuangan dari masyarakat di hulu sampai hilir," ucap Nety.
Pertimbangan lain dipilihnya Sungai Ciliwung adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya dari seluruh Komunitas Pecinta Sungai yang telah secara konsisten menjaga dan melestarikannya. Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung dilakukan di dua sisi, bantaran sungai dan permukaan sungai.
"Pembersihan yang dilakukan oleh seluruh pesera di 6 wilayah meliputi 4,1 km sepanjang bantaran sungai dan sepanjang 35 km di permukaan sungai," kata Nety.
Dalam Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung berhasil menghimpun 907 orang peserta dan total sampah yang dikumpulkan sebanyak 5.189 kilogram. Terdiri dari sampah organik dan non-organik. Sampah non-organik di Sungai Ciliwung masih didominasi oleh sampah kemasan sekali pakai, popok sekali pakai, dan kain.
"Sampah yang dikumpulkan lebih lanjut akan diangkut dan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup di lokasi masing-masing," ucap Nety.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (
KLHK) menggelar Gerakan Aksi Bersih
Sungai Ciliwung. Kegiatan itu digelar di enam lokasi yang mewakili hulu dan hilir yaitu Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor; Katulampa dan Sempur, Kota Bogor; Jembatan Panus dan kolong tol Cijago, Kota Depok; serta Pasar Minggu dan Srengseng Sawah, Jakarta.
"Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung hari ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat terlibat dalam perbaikan kualitas lingkungan khususnya kualitas air sungai," kata Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK, Nety Widayati, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 4 Juni 2022.
Kegiatan itu dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati pada 5 Juni. Menurut Nety, kegiatan tersebut agar menyadarkan dan mengubah pola pikir masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan.
Gerakan ini diikuti oleh komunitas pecinta Sungai Ciliwung, masyarakat, pelajar, dan unsur pemerintah. Kegiatan ini diselenggarakan bertujuan untuk memperkuat aksi solidaritas dan kolaborasi aksi lingkungan.
"Khususnya pelestarian lingkungan sungai dan perlindungan dan pengelolaan mutu air," ujar Nety.
Baca:
Air Sungai Cimeta di Bandung Barat Berwarna Merah
Kegiatan Gerakan Aksi Bersih Sungai merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh KLHK dengan menggandeng komunitas pecinta sungai. Melalui aktivitas rutin ini KLHK juga telah memiliki program Patroli Sungai yang memiliki tugas untuk mengedukasi dan melakukan monitoring pengumpulan sampah di sepanjang sungai.
"Program ini sejalan semangat tema nasional 'Satu Bumi untuk Masa Depan' yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tema nasional ini menekankan kepada solidaritas dan kolaborasi aksi lingkungan yang merupakan modalitas untuk mewujudkan keberlanjuan pengelolaan lingkungan," jelas Nety.