Jakarta: Temuan kasus hepatitis akut di Indonesia bertambah dari 14 menjadi 16 per hari ini, 23 Mei 2022. Penambahan didapat dari analisis 35 kasus diduga hepatitis akut.
“Dengan rincian 19 kasus sudah disingkirkan atau discarded dan 16 orang yang diduga kasus hepatitis akut,” kata juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022.
Syahril memerinci 16 kasus probable dan pending classification. Temuan kasus berasal dari Sumatra Barat, Jambi, Bangka Belitung, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan dengan masing-masing satu pending classification.
Baca: RS Kemenkes Jadi Rujukan Kasus Hepatitis Akut
“Sedangkan Bali dan Jawa Timur masing-masing dua pending classification,” ujar dia.
Syahril menyebut sebaran kasus di DKI Jakarta lebih beragam. Rinciannya, yakni empat pending classification dan satu kasus probable.
“Sementara itu 19 kasus discarded terdiri atas satu kasus di Sumatra Utara dan Kalimantan Timur, tiga kasus di Jawa Timur, dan 14 kasus di DKI Jakarta,” jelas Syahril.
Jakarta: Temuan kasus hepatitis akut di Indonesia bertambah dari 14 menjadi 16 per hari ini, 23 Mei 2022. Penambahan didapat dari analisis 35 kasus diduga
hepatitis akut.
“Dengan rincian 19 kasus sudah disingkirkan atau
discarded dan 16 orang yang diduga kasus
hepatitis akut,” kata juru bicara
Kemenkes Mohammad Syahril dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022.
Syahril memerinci 16 kasus
probable dan
pending classification. Temuan kasus berasal dari Sumatra Barat, Jambi, Bangka Belitung, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan dengan masing-masing satu
pending classification.
Baca:
RS Kemenkes Jadi Rujukan Kasus Hepatitis Akut
“Sedangkan Bali dan Jawa Timur masing-masing dua
pending classification,” ujar dia.
Syahril menyebut sebaran kasus di DKI Jakarta lebih beragam. Rinciannya, yakni empat
pending classification dan satu kasus
probable.
“Sementara itu 19 kasus
discarded terdiri atas satu kasus di Sumatra Utara dan Kalimantan Timur, tiga kasus di Jawa Timur, dan 14 kasus di DKI Jakarta,” jelas Syahril.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)