"Kami mendukung Guru Tua didorong menjadi pahlawan nasional," kata Ma'ruf dilansir dari Antara, Jakarta, Jumat, 7 Januari 2022.
Pihak Alkhairaat telah bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait penentuan pahlawan nasional. Namun, pentuan itu terkendala administrasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Berkas-berkasnya itu sudah ada, seperti KTP itu bukan masalah lagi, terhitung sejak memulai perjuangannya di Sulawesi Tengah, pada 1930, Guru Tua secara resmi menjadi seorang warga negara Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Alkhairaat Ridwan Yalidjama.
Rencananya di Kompleks Alkhairaat akan dibangun Monumen Guru Tua setinggi 30 meter. Keberadaan monumen itu akan menjadi penanda napak tilas Sayyid Idrus bin Salim Aldjufri dalam memperjuangkan nilai-nilai pendidikan ilmu agama di Indonesia.
Baca: Mengenal Dewi Sartika, Perintis Pendidikan Kaum Perempuan
"Tinggi monumen 30 meter sebagai tanda bahwa Alkhairaat telah ada di sini sejak tahun 1930, dokumen rencana induk sudah ada dan akan segera berproses," ujar Ridwan.
Hingga saat ini, Alkhairaat memiliki 50 pondok pesantren, serta 1.700 madrasah di seluruh tingkatan. Total siswa maupun santrinya mencapai 15 ribu orang.
"Konsep kami sudah matang mengembangkan pendidikan ilmu agama maupun pengembangan Pondok Pesantren Alkhairaat, dan hal-hal ini kami bahas dalam pertemuan, Wapres menyambut positif rencana kami," tutur Ridwan.