medcom.id, Tangerang: Insiden maut ledakan pabrik petasan di Kosambi, Tangerang menewaskan 47 korban jiwa. Diketahui, dari keterangan warga gerbang pabrik terkunci saat insiden maut itu berlangsung.
Kepala Desa Blimbing, Maskota mengatakan keadaan pabrik tertutup pada saat kejadian. Warga bahkan harus dibantu anggota Brimob bahu membahu menghancurkan dinding tembok demi menyelamatkan pekerja yang terjebak dalam kobaran api.
Baca: Kolam Jadi Penyelamat Korban Ledakan Pabrik Petasan
"Kalau tidak terkunci, mungkin banyak yang selamat. karena mereka itu begitu kejadian banyak yang teriak-teriak tapi mereka gedor-gedor ini sudah keduluan api," ujar Maskota di lokasi, Kamis 26 Oktober 2017.
Tidak hanya saat insiden maut itu berlangsung, dari keterangan warga yang ia terima aktivitas pabrik petasan maut itu sehari-hari tertutup. Bahkan warga tidak mengetahui jika pabrik memproduksi petasan.
Baca: Bekerja di Pabrik Mercon Kosambi Hanya Bermodal KTP
Kondisi gerbang yang terkunci pun diakui Bripda Novianto salah satu saksi mata yang ikut mengevakuasi korban. Ia menceritakan karena kondisi gerbang yang tertutup, para pekerja mencoba menyelamatkan diri dengan memanjat tembok pembatas.
Sekitar pukul 09.20, ia bersama teman-temannya menjebol tembok dengan menggunakan alat seadanya. "Pas kami bobol tembok, ada perempuan yang sedang di dalam bak mandi, mungkin dia menyelamatkan diri. Banyak yang akhirnya berusaha keluar dari tembok yang sudah dijebol itu," jelasnya.
Gudang petasan di Desa Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang meledak pagi tadi. Gudang berada di dekat dengan permukiman warga.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/JKRl4vQb" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Tangerang: Insiden maut ledakan pabrik petasan di Kosambi, Tangerang menewaskan 47 korban jiwa. Diketahui, dari keterangan warga gerbang pabrik terkunci saat insiden maut itu berlangsung.
Kepala Desa Blimbing, Maskota mengatakan keadaan pabrik tertutup pada saat kejadian. Warga bahkan harus dibantu anggota Brimob bahu membahu menghancurkan dinding tembok demi menyelamatkan pekerja yang terjebak dalam kobaran api.
Baca: Kolam Jadi Penyelamat Korban Ledakan Pabrik Petasan
"Kalau tidak terkunci, mungkin banyak yang selamat. karena mereka itu begitu kejadian banyak yang teriak-teriak tapi mereka gedor-gedor ini sudah keduluan api," ujar Maskota di lokasi, Kamis 26 Oktober 2017.
Tidak hanya saat insiden maut itu berlangsung, dari keterangan warga yang ia terima aktivitas pabrik petasan maut itu sehari-hari tertutup. Bahkan warga tidak mengetahui jika pabrik memproduksi petasan.
Baca: Bekerja di Pabrik Mercon Kosambi Hanya Bermodal KTP
Kondisi gerbang yang terkunci pun diakui Bripda Novianto salah satu saksi mata yang ikut mengevakuasi korban. Ia menceritakan karena kondisi gerbang yang tertutup, para pekerja mencoba menyelamatkan diri dengan memanjat tembok pembatas.
Sekitar pukul 09.20, ia bersama teman-temannya menjebol tembok dengan menggunakan alat seadanya. "Pas kami bobol tembok, ada perempuan yang sedang di dalam bak mandi, mungkin dia menyelamatkan diri. Banyak yang akhirnya berusaha keluar dari tembok yang sudah dijebol itu," jelasnya.
Gudang petasan di Desa Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang meledak pagi tadi. Gudang berada di dekat dengan permukiman warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)