medcom.id, Jakarta: Kolam jadi 'dewa penolong' para korban selamat ledakan pabrik Kembang Api di Kosambi, Tangerang. Mereka yang selamat mengaku menceburkan diri ke kolam yang ada di pabrik guna menghindari api.
Anah, adik kandung dari korban selamat bernama Rosidah bercerita, kakaknya selamat dari musibah lantaran menceburkan diri ke kolam di pabrik. Anah tak merinci, apa fungsi kolam tersebut.
"Alhamdulillah, selamat. Telapak tangan dan telapak kaki yang kena luka, kakak saya," ucap Anah saat berbincang dengan Metrotvnews.com di RSIA BUN, Kosambi, Tangerang, Kamis 26 Oktober 2017.
Baca juga: Pemda Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan
Rosidah bercerita kepada Anah kalau situasi pada saat kejadian sangat mencekam. Sesaat usai bunyi ledakan, api berkobar dan merambat cepat.
"Kakak saya sempat tolong yang lainnya untuk manjat tembok, dorong ke atas. Tapi terus lari ke kolam," ungkap dia.
Kerabat korban lainnya bernama Fitri, juga mengaku menyeburkan diri ke kolam saat api menjalar cepat di dalam pabrik. Fitri sempat coba memanjat tembok pabrik, namun dinding terlalu tinggi.
"Karena pendek, enggak kuat keponakan saya itu manjat, akhirnya kata dia masuk kolam," ungkapnya.
Baca juga: Satu Korban Ledakan Pabrik Petasan Maut Dirujuk ke RSCM
Uwang, juga sama. Perempuan berusia 36 tahun asal Salembaran, Banten itu melompat ditarik ke kolam oleh rekannya. Uwang bisa selamat meski mengalami luka di bagian belakang, juga tangan dan pipi.
"Keponakan saya masuk ke kolam. Banyak mas yang masuk," kata Bibi Uwang bernama Rinah.
Gudang petasan di Desa Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang meledak pagi tadi. Gudang berada di dekat dengan permukiman warga.
Sudah tiga orang diperiksa terkait ledakan. Satu diantaranya, bernama Ester yang bertindak sebagai penanggung jawab pekerja.
Total 47 korban tewas, 39 di antaranya dilarikan ke RS Polri Kramat Jati. Selain itu, sebanyak tujuh orang dilarikan ke RSU Tangerang.
medcom.id, Jakarta: Kolam jadi 'dewa penolong' para korban selamat ledakan pabrik Kembang Api di Kosambi, Tangerang. Mereka yang selamat mengaku menceburkan diri ke kolam yang ada di pabrik guna menghindari api.
Anah, adik kandung dari korban selamat bernama Rosidah bercerita, kakaknya selamat dari musibah lantaran menceburkan diri ke kolam di pabrik. Anah tak merinci, apa fungsi kolam tersebut.
"Alhamdulillah, selamat. Telapak tangan dan telapak kaki yang kena luka, kakak saya," ucap Anah saat berbincang dengan Metrotvnews.com di RSIA BUN, Kosambi, Tangerang, Kamis 26 Oktober 2017.
Baca juga: Pemda Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan
Rosidah bercerita kepada Anah kalau situasi pada saat kejadian sangat mencekam. Sesaat usai bunyi ledakan, api berkobar dan merambat cepat.
"Kakak saya sempat tolong yang lainnya untuk manjat tembok, dorong ke atas. Tapi terus lari ke kolam," ungkap dia.
Kerabat korban lainnya bernama Fitri, juga mengaku menyeburkan diri ke kolam saat api menjalar cepat di dalam pabrik. Fitri sempat coba memanjat tembok pabrik, namun dinding terlalu tinggi.
"Karena pendek, enggak kuat keponakan saya itu manjat, akhirnya kata dia masuk kolam," ungkapnya.
Baca juga: Satu Korban Ledakan Pabrik Petasan Maut Dirujuk ke RSCM
Uwang, juga sama. Perempuan berusia 36 tahun asal Salembaran, Banten itu melompat ditarik ke kolam oleh rekannya. Uwang bisa selamat meski mengalami luka di bagian belakang, juga tangan dan pipi.
"Keponakan saya masuk ke kolam. Banyak mas yang masuk," kata Bibi Uwang bernama Rinah.
Gudang petasan di Desa Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang meledak pagi tadi. Gudang berada di dekat dengan permukiman warga.
Sudah tiga orang diperiksa terkait ledakan. Satu diantaranya, bernama Ester yang bertindak sebagai penanggung jawab pekerja.
Total 47 korban tewas, 39 di antaranya dilarikan ke RS Polri Kramat Jati. Selain itu, sebanyak tujuh orang dilarikan ke RSU Tangerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIT)
