Jakarta: Seni pertunjukan wayang akan semakin hidup dengan aksi seorang dalang. Dia lah yang memainkan karakter tokoh-tokoh dalam pewayangan.
Indonesia telah melahirkan dalang-dalang hebat yang mampu memukau pementasan wayang. Seorang dalang datang dari generasi muda, yakni Handika Afghani Imansyah.
Kemahiran mendalang membawa nama Handika naik daun di dunia perwayangan Tanah Air. Anggota Dalang Muda Indonesia telah menjadi dalang sejak usia 12 tahun.
Ketertarikan terhadap keahlian ini datang dari sang ayah. Semasa kecil, ayah Handika sering membaca dongeng wayang untuknya, seperti Aryabima, Gatot Kaca, Petruk, dan lainnya.
Berbicara soal dalang, ternyata ada sebuah perkumpulan dalang se-Indonesia, yaitu Persatuan Pendalang Indonesia (Pepadi) yang dipimpin Kondang Sutrisno.
Pengetahuan Kondang soal pewayangan Indonesia tak perlu diragukan lagi. Dia belajar dan menelusuri sejumlah daerah pewayangan Indonesia hanya untuk mempelajari secara detail tentang dunia pewayangan, bahkan cara mendalang.
Pepadi tergabung dalam Organisasi Nasional Pewayangan Indonesia atau Sena Wangi yang dipimpin Suparmin Sunjoyo.
Suparmin pernah bekerja sebagai diplomat yang fokus di bidang sejarah dan budaya di Jerman. Ia juga pernah menjadi diplomat yang membidangi sejarah dan budaya di beberapa negara Amerika Selatan.
Di sini, ia mulai mengumpulkan berbagai pengetahuan tentang budaya dan pewayangan. Saat pensiun, Suparmin membangun sebuah organisasi pewayangan se-Indonesia. Dia menjalin kerja sama dengan pewayangan dari berbagai negara, seperti India, China, dan negara ASEAN.
Penasaran dengan lanjutan ceritanya? Saksikan selengkapnya dalam program IDEnesia di Metro TV, Jumat, 26 Januari 2018, pukul 21.30 WIB.
Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan mem-follow @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
Jakarta: Seni pertunjukan wayang akan semakin hidup dengan aksi seorang dalang. Dia lah yang memainkan karakter tokoh-tokoh dalam pewayangan.
Indonesia telah melahirkan dalang-dalang hebat yang mampu memukau pementasan wayang. Seorang dalang datang dari generasi muda, yakni Handika Afghani Imansyah.
Kemahiran mendalang membawa nama Handika naik daun di dunia perwayangan Tanah Air. Anggota Dalang Muda Indonesia telah menjadi dalang sejak usia 12 tahun.
Ketertarikan terhadap keahlian ini datang dari sang ayah. Semasa kecil, ayah Handika sering membaca dongeng wayang untuknya, seperti Aryabima, Gatot Kaca, Petruk, dan lainnya.
Berbicara soal dalang, ternyata ada sebuah perkumpulan dalang se-Indonesia, yaitu Persatuan Pendalang Indonesia (Pepadi) yang dipimpin Kondang Sutrisno.
Pengetahuan Kondang soal pewayangan Indonesia tak perlu diragukan lagi. Dia belajar dan menelusuri sejumlah daerah pewayangan Indonesia hanya untuk mempelajari secara detail tentang dunia pewayangan, bahkan cara mendalang.
Pepadi tergabung dalam Organisasi Nasional Pewayangan Indonesia atau Sena Wangi yang dipimpin Suparmin Sunjoyo.
Suparmin pernah bekerja sebagai diplomat yang fokus di bidang sejarah dan budaya di Jerman. Ia juga pernah menjadi diplomat yang membidangi sejarah dan budaya di beberapa negara Amerika Selatan.
Di sini, ia mulai mengumpulkan berbagai pengetahuan tentang budaya dan pewayangan. Saat pensiun, Suparmin membangun sebuah organisasi pewayangan se-Indonesia. Dia menjalin kerja sama dengan pewayangan dari berbagai negara, seperti India, China, dan negara ASEAN.
Penasaran dengan lanjutan ceritanya? Saksikan selengkapnya dalam program IDEnesia di Metro TV, Jumat, 26 Januari 2018, pukul 21.30 WIB.
Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan mem-follow @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)