Jakarta: Jumlah imigran asal Sudan, Somalia, dan Afghanistan yang menggelandang di trotoar Kalideres terus bertambah. Dari semula 36 orang pada 2017, kini mencapai 400 orang.
Ketua RT 007 RW 011, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, Agus Sofyan mengatakan, selain jumlahnya bertambah banyak, perilaku para imigran juga tidak baik.
"Mereka tuh pada bandel. Sudah dibilangin tapi masih saja buang air kecil dan buang air besar sembarangan. Kalau ada sumbangan juga rebutan sampe berantem," kara Agus kepada Medcom.id, Jumat, 16 Maret 2018.
Baca: Keberadaan Ratusan Pengungsi di Trotoar Kalideres Dikeluhkan
Agus mengatakan, warga mengeluh dengan keberadaan para imigran. Ia sudah mengajukan surat kepada Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kalideres, Jakarta Barat, Morina Harahap.
"Keluhan sudah banyak. Tapi mau ketemu sama kepala (Morina Harahap) saja susah banget. Semoga bisa ditangani secepatnya," ungkap Agus.
Terkait kapasitas Rudenim Kalideres yang tidak mampu menampung pengungsi, Agus sarankan dialihkan ke tempat singgah atau penginapan lain.
"Kita sebenarnya mau marah orang-orang ini juga susah. Mereka tahunya masuk saja (ke Rudenim). Sudah saya bilang tidak mungkin bisa masuk. Tapi tetap mau masuk," pungkasnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/akWyv00N" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Jumlah imigran asal Sudan, Somalia, dan Afghanistan yang menggelandang di trotoar Kalideres terus bertambah. Dari semula 36 orang pada 2017, kini mencapai 400 orang.
Ketua RT 007 RW 011, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, Agus Sofyan mengatakan, selain jumlahnya bertambah banyak, perilaku para imigran juga tidak baik.
"Mereka tuh pada bandel. Sudah dibilangin tapi masih saja buang air kecil dan buang air besar sembarangan. Kalau ada sumbangan juga rebutan sampe berantem," kara Agus kepada Medcom.id, Jumat, 16 Maret 2018.
Baca: Keberadaan Ratusan Pengungsi di Trotoar Kalideres Dikeluhkan
Agus mengatakan, warga mengeluh dengan keberadaan para imigran. Ia sudah mengajukan surat kepada Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kalideres, Jakarta Barat, Morina Harahap.
"Keluhan sudah banyak. Tapi mau ketemu sama kepala (Morina Harahap) saja susah banget. Semoga bisa ditangani secepatnya," ungkap Agus.
Terkait kapasitas Rudenim Kalideres yang tidak mampu menampung pengungsi, Agus sarankan dialihkan ke tempat singgah atau penginapan lain.
"Kita sebenarnya mau marah orang-orang ini juga susah. Mereka tahunya masuk saja (ke Rudenim). Sudah saya bilang tidak mungkin bisa masuk. Tapi tetap mau masuk," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)