Jakarta: Polri mendorong perbankan untuk aktif memantau keamanan mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Pasalnya, kasus pencurian uang dengan modus skimming kembali marak.
"Perbankan kami dorong untuk meningkatkan security teknis pada mesim-mesin ATM. Skimming itu kan modus yang muncul sudah cukup lama, sejak 2016 sudah kita bongkar. 2017 mengendap, 2018 muncul lagi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Senin, 19 Maret 2018.
Polri juga mendorong waralaba tempat ATM berada ikut menjaga keamanan mesin transaksi otomatis tersebut. Ini mengingat para pelaku kejahatan skimming beraksi di mesin-mesin ATM yang pengawasannya lemah.
"Waralaba yang ada jangan hanya berorientasi kepada penjualan atau market saja tapi lihat dong kalau ada orang yang lama di situ apalagi mencurigakan, ditegur, kan ada satpamnya," tukas Iqbal.
Baca: Warga Bulgaria Diringkus terkait Skimming
Iqbal juga meminta perbankan untuk terus memperbarui sistem keamanan pada mesin-mesin ATM karena teknologi para pelaku skimming semakin canggih. Perbankan harus bisa mengimbangi teknologi mereka.
"Pelaku skimming cenderung mencari celah bagaimana teknologi bisa direkayasa. Sekarang mereka pakai modus skimming lusa ada saja yang lain karena semakin canggihnya teknologi. Semakin canggih juga pelaku-pelaku mempelajari itu" ujar Iqbal.
Menurut dia, polisi siap membantu perbankan dalam menangani kasus skimming. Namun, Polri perlu bantuan perbankan karena mereka yang paling tahu sistem keamanan mesin-mesin ATM.
"Perbankan yang memiliki mesin ATM harus juga melakukan patroli. Kami, kepolisian, siap bertugas dalam domain untuk melakukan kamtibmas. Kita patroli juga tapi, kan yang lebih tahu teknis ATM itu perbankan," pungkas Iqbal.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yKXVnq4b" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Polri mendorong perbankan untuk aktif memantau keamanan mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Pasalnya, kasus pencurian uang dengan modus
skimming kembali marak.
"Perbankan kami dorong untuk meningkatkan
security teknis pada mesim-mesin ATM.
Skimming itu kan modus yang muncul sudah cukup lama, sejak 2016 sudah kita bongkar. 2017 mengendap, 2018 muncul lagi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Senin, 19 Maret 2018.
Polri juga mendorong waralaba tempat ATM berada ikut menjaga keamanan mesin transaksi otomatis tersebut. Ini mengingat para pelaku kejahatan
skimming beraksi di mesin-mesin ATM yang pengawasannya lemah.
"Waralaba yang ada jangan hanya berorientasi kepada penjualan atau
market saja tapi lihat dong kalau ada orang yang lama di situ apalagi mencurigakan, ditegur, kan ada satpamnya," tukas Iqbal.
Baca: Warga Bulgaria Diringkus terkait Skimming
Iqbal juga meminta perbankan untuk terus memperbarui sistem keamanan pada mesin-mesin ATM karena teknologi para pelaku
skimming semakin canggih. Perbankan harus bisa mengimbangi teknologi mereka.
"Pelaku
skimming cenderung mencari celah bagaimana teknologi bisa direkayasa. Sekarang mereka pakai modus
skimming lusa ada saja yang lain karena semakin canggihnya teknologi. Semakin canggih juga pelaku-pelaku mempelajari itu" ujar Iqbal.
Menurut dia, polisi siap membantu perbankan dalam menangani kasus
skimming. Namun, Polri perlu bantuan perbankan karena mereka yang paling tahu sistem keamanan mesin-mesin ATM.
"Perbankan yang memiliki mesin ATM harus juga melakukan patroli. Kami, kepolisian, siap bertugas dalam domain untuk melakukan kamtibmas. Kita patroli juga tapi, kan yang lebih tahu teknis ATM itu perbankan," pungkas Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)