Jakarta: BKV, 46, warga Bulgaria, diringkus penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Dia ditangkap karena diduga terlibat kasus pencurian data elektronik nasabah di mesin ATM bermodus skimming.
BKV ditangkap pada Minggu dini hari, 18 Maret 2018 di kawasan Jakarta Pusat. Dia pun langsung diperiksa intensif oleh Korps Bhayangkara.
"Kami masih dalami sejak kapan pelaku baru (BKV) ini ada di Indonesia. Apakah sama dengan pelaku sebelumnya, sejak Juli 2017," kata Kasubdit Resmob, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Aris Supriyono saat dikonfirmasi, Senin, 19 Maret 2018.
Sebelum BKV, polisi sudah menangkap empat warga negara asing (WNA) dan satu orang wanita warga negara Indonesia (WNI). Keempat WNA berinisial I, RL, dan ASC asal Rumania dan FH asal Hungaria. Sementara itu, WNI berinisial MK.
Baca: BI Minta Bank Cek ATM Susul Pembobolan BRI
Menurut Aris, BKV mempunyai persan yang sama dengan MK. Keduanya menjadi eksekutor yang mengambil uang di ATM setelah kartu nasabah dikloning datanya.
Dari penangkapan BKV, polisi menyita telepon genggam, paspor, dan visa. Polisi pun masih terus mencari pihak yang terlibat perkara ini.
"Nanti dirilis ya. Sekarang masih kita kembangkan," ungkap Aris.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yKXVnq4b" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: BKV, 46, warga Bulgaria, diringkus penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Dia ditangkap karena diduga terlibat kasus pencurian data elektronik nasabah di mesin ATM bermodus
skimming.
BKV ditangkap pada Minggu dini hari, 18 Maret 2018 di kawasan Jakarta Pusat. Dia pun langsung diperiksa intensif oleh Korps Bhayangkara.
"Kami masih dalami sejak kapan pelaku baru (BKV) ini ada di Indonesia. Apakah sama dengan pelaku sebelumnya, sejak Juli 2017," kata Kasubdit Resmob, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Aris Supriyono saat dikonfirmasi, Senin, 19 Maret 2018.
Sebelum BKV, polisi sudah menangkap empat warga negara asing (WNA) dan satu orang wanita warga negara Indonesia (WNI). Keempat WNA berinisial I, RL, dan ASC asal Rumania dan FH asal Hungaria. Sementara itu, WNI berinisial MK.
Baca: BI Minta Bank Cek ATM Susul Pembobolan BRI
Menurut Aris, BKV mempunyai persan yang sama dengan MK. Keduanya menjadi eksekutor yang mengambil uang di ATM setelah kartu nasabah dikloning datanya.
Dari penangkapan BKV, polisi menyita telepon genggam, paspor, dan visa. Polisi pun masih terus mencari pihak yang terlibat perkara ini.
"Nanti dirilis ya. Sekarang masih kita kembangkan," ungkap Aris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
