Jakarta: Pemerintah kembali menggunakan angka kematian dalam indikator evaluasi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Angka kematian sempat tidak digunakan selama dua minggu untuk sinkronisasi data.
"PPKM di wilayah Jawa-Bali terdapat beberapa poin penyesuaian yang dilakukan pemerintah meliputi memasukkan kembali angka kematian dalam indikator penilaian leveling," ujar juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 24 Agustus 2021.
Wiku memastikan keakuratan data kematiaan telah ditingkatkan. Dia meminta pemerintah daerah (pemda) terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait bila masih ditemukan perbedaan data di pusat dan daerah.
"Dengan demikian data yang menjadi navigasi penanganan covid-19 dapat lebih akurat dan kebijakan yang dihasilkan menjadi lebih tepat sasaran," tutur dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyebut angka kematian dikeluarkan sebagai evaluasi indikator PPKM level 4 pada 9-16 Agustus 2021. Angka kematian masih dalam perbaikan.
"(Angka kematian) dilakukan perbaikan-perbaikan, terutama dalam hal pelaporan, sehingga akurasi menjadi lebih baik," tutur Luhut dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin, 16 Agustus 2021.
Luhut mencontohkan salah satu permasalahan dalam angka kematian. Terdapat angka kematian di satu kota meningkat signifikan.
(Baca: Angka Kematian Indikator Utama Evaluasi Penanganan Covid-19)
Jakarta: Pemerintah kembali menggunakan angka kematian dalam indikator evaluasi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM). Angka kematian sempat tidak digunakan selama dua minggu untuk sinkronisasi data.
"PPKM di wilayah Jawa-Bali terdapat beberapa poin penyesuaian yang dilakukan pemerintah meliputi memasukkan kembali angka kematian dalam indikator penilaian leveling," ujar juru bicara Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 24 Agustus 2021.
Wiku memastikan keakuratan data kematiaan telah ditingkatkan. Dia meminta pemerintah daerah (pemda) terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait bila masih ditemukan perbedaan data di pusat dan daerah.
"Dengan demikian data yang menjadi navigasi penanganan covid-19 dapat lebih akurat dan kebijakan yang dihasilkan menjadi lebih tepat sasaran," tutur dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyebut angka kematian dikeluarkan sebagai evaluasi indikator PPKM level 4 pada 9-16 Agustus 2021. Angka kematian masih dalam perbaikan.
"(Angka kematian) dilakukan perbaikan-perbaikan, terutama dalam hal pelaporan, sehingga akurasi menjadi lebih baik," tutur Luhut dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin, 16 Agustus 2021.
Luhut mencontohkan salah satu permasalahan dalam angka kematian. Terdapat angka kematian di satu kota meningkat signifikan.
(Baca:
Angka Kematian Indikator Utama Evaluasi Penanganan Covid-19)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)