Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito/Antara/Biro Pers
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito/Antara/Biro Pers

Lonjakan Kasus Pascalibur Lebaran Terdeteksi Dua Pekan Mendatang

Nur Azizah • 20 Mei 2021 15:56
Jakarta: Potensi lonjakan kasus covid-19 akibat libur Lebaran 2021 tak bisa langsung dideteksi. Covid-19 disebut memiliki masa inkubasi hingga dua minggu.
 
"Manifestasi kasus lebaran sejak periode peniadaan mudik, yaitu tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021, baru bisa kita lihat dua minggu ke depan," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Kamis, 20 Mei 2021.
 
Perlu antisipasi agar kasus covid-19 tak melonjak. Salah satunya, melakukan karantina mandiri minimal 5x24 jam. 

Baca: Kasus Covid-19 di Ibu Kota Bertambah 539 Orang
 
"Ini adalah bentuk tanggung jawab bagi diri sendiri dan orang-orang terdekat kita. Mohon juga kepada posko di desa atau kelurahan setempat untuk mengawasi pelaksanaannya," ucap Wiku. 
 
Selain itu, upaya preventif seperti tracing dan testing harus dilakukan secara paralel. Pelaksanaan keduanya wajib dilakukan secara masif, khususnya di daerah-daerah tujuan arus balik. 
 
"Ini demi meminimalkan peluang penularan covid-19," ucap Wiku. 
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kasus aktif covid-19 berpotensi naik. Kenaikan ini dipicu banyaknya masyarakat yang mudik saat Lebaran 2021. 
 
"Pascalebaran hati-hati betul, kita harus waspada karena berpotensi ada kasus baru covid," kata Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.
 
Meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, namun masih banyak masyarakat yang nekat. Berdasarkan data yang dipaparkan Jokowi, lebih dari 1,5 juta orang mudik pada lebaran tahun ini. 
 
Potensi kenaikan kasus aktif tidak hanya disumbang dari pemudik, tapi juga dari masyarakat yang berwisata. Terlebih, banyak tempat wisata yang melanggar protokol kesehatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan