Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tidak semua pasien covid-19 diizinkan menjalani perawatan di rumah sakit. Kebijakan ini untuk menekan keterisian tempat tidur rumah sakit yang meningkat.
"Kalau saturasi di atas 95 misalnya atau 94 dengan tidak ada tanda-tanda atau orang tanpa gejala (OTG) mungkin kita bikin isolasi mandiri," ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 5 Juli 2021.
Selain itu, Luhut meminta pasien covid-19 dengan gejala ringan memanfaatkan layanan konsultasi dokter daring. Pemerintah telah menggandeng sejumlah platform telemedicine untuk melayani pasien OTG.
"Ini mereka (platform telemedicine) akan mulai bekerja sehingga akan mengurangi pressure ke rumah sakit," jelasnya.
Koordinator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali itu menekankan rumah sakit hanya diperuntukan pasien covid-19 bergejala sedang, berat, dan kritis. Dia berharap kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta dan daerah lainnya menurun.
Baca: Masih Banyak Warga Berkendara Tanpa Kepentingan Selama PPKM Darurat
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kenaikan jumlah keterisian tempat perawatan rumah sakit (RS) rujukan bagi pasien covid-19. Saat ini, keterisian tempat perawatan di atas 65 persen secara nasional.
"Secara rata-rata nasional angka keterisian tempat perawatan itu sekitar 67-68 persen," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi televideo, Kamis, 24 Juni 2021.
Nadia mengatakan di beberapa daerah angka keterisian tempat perawatan itu sudah di atas 80 persen. Bahkan, di DKI Jakarta menyentuh angka 90 persen.
"Di Yogyakarta dan di Jawa Tengah sudah mencapai 85 persen, Banten 87 persen, Jawa Barat 88 persen, dan di DKI Jakarta mencapai 90 persen," ujar Nadia.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tidak semua pasien
covid-19 diizinkan menjalani perawatan di rumah sakit. Kebijakan ini untuk menekan keterisian tempat tidur rumah sakit yang meningkat.
"Kalau saturasi di atas 95 misalnya atau 94 dengan tidak ada tanda-tanda atau orang tanpa gejala (OTG) mungkin kita bikin isolasi mandiri," ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 5 Juli 2021.
Selain itu, Luhut meminta pasien covid-19 dengan gejala ringan memanfaatkan layanan konsultasi dokter daring. Pemerintah telah menggandeng sejumlah
platform telemedicine untuk melayani pasien OTG.
"Ini mereka (
platform telemedicine) akan mulai bekerja sehingga akan mengurangi
pressure ke rumah sakit," jelasnya.
Koordinator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (
PPKM) Darurat Jawa-Bali itu menekankan rumah sakit hanya diperuntukan
pasien covid-19 bergejala sedang, berat, dan kritis. Dia berharap kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta dan daerah lainnya menurun.
Baca:
Masih Banyak Warga Berkendara Tanpa Kepentingan Selama PPKM Darurat
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kenaikan jumlah keterisian tempat perawatan rumah sakit (RS) rujukan bagi pasien covid-19. Saat ini, keterisian tempat perawatan di atas 65 persen secara nasional.
"Secara rata-rata nasional angka keterisian tempat perawatan itu sekitar 67-68 persen," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi televideo, Kamis, 24 Juni 2021.
Nadia mengatakan di beberapa daerah angka keterisian tempat perawatan itu sudah di atas 80 persen. Bahkan, di DKI Jakarta menyentuh angka 90 persen.
"Di Yogyakarta dan di Jawa Tengah sudah mencapai 85 persen, Banten 87 persen, Jawa Barat 88 persen, dan di DKI Jakarta mencapai 90 persen," ujar Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)