Jakarta: Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernardus Wisnu Widjaja mengingatkan warga agar tidak melupakan ancaman bencana alam. Hal ini harus diantisipasi di tengah pandemi virus korona (covid-19).
"Kondisi covid-19 juga perlu menjadi pertimbangan bagi Tim Iintelijen Bencana dalam membuat rekomendasi," kata Wisnu dalam rapat koordinasi Tim Intelijen Bencana BNPB yang diadakan secara daring di Jakarta, Rabu, 30 September 2020.
Menurut dia, Indonesia berada di wilayah yang rawan bencana alam. Tanah Air memiliki berbagai macam ancaman bencana mulai dari bencana geologi hingga meteorologi.
Tim Intelijen Bencana perlu menjelaskan melalui media tentang potensi ancaman bencana yang ada, tanpa menimbulkan kesalahan persepsi di masyarakat. Salah satunya tentang potensi tsunami hingga 20 meter di selatan Jawa yang viral beberapa waktu lalu.
"Ancaman memang ada, tetapi bagaimana mitigasinya. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mungkin perlu menjelaskan lagi kepada media agar tidak ada salah persepsi dalam memandang ancaman yang mungkin terjadi," tutur dia.
Wisnu mengatakan ancaman yang sudah diidentifikasi para ahli harus ditindaklanjuti dengan upaya mitigasi. Hal ini penting daripada hanya menyampaikan kemungkinan ancaman bencana tanpa ada upaya apa pun untuk mitigasi dan pengurangan risiko.
"Kita harus siap. Ancaman yang ada harus membuat kita siap. Prinsipnya, kalau kita siap, bencana bisa dicegah. Kalau pun tidak bisa dicegah, dampaknya bisa dikurangi," kata dia.
Baca: Banyuwangi Siapkan Alat EWS Antisipasi Potensi Tsunami 20 Meter
BNPB mencatat lebih dari 2.000 bencana terjadi sejak awal Januari 2020 hingga akhir September 2020. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor masih banyak terjadi di wilayah Indonesia.
Menurut data, 99 persen bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi. Diperkirakan bencana hidrometeorologi masih menjadi ancaman hingga akhir 2020.
Jakarta: Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernardus Wisnu Widjaja mengingatkan warga agar tidak melupakan ancaman bencana alam. Hal ini harus diantisipasi di tengah pandemi virus korona (
covid-19).
"Kondisi covid-19 juga perlu menjadi pertimbangan bagi Tim Iintelijen Bencana dalam membuat rekomendasi," kata Wisnu dalam rapat koordinasi Tim Intelijen Bencana BNPB yang diadakan secara daring di Jakarta, Rabu, 30 September 2020.
Menurut dia, Indonesia berada di wilayah yang rawan bencana alam. Tanah Air memiliki berbagai macam ancaman bencana mulai dari bencana geologi hingga meteorologi.
Tim Intelijen Bencana perlu menjelaskan melalui media tentang potensi ancaman bencana yang ada, tanpa menimbulkan kesalahan persepsi di masyarakat. Salah satunya tentang potensi tsunami hingga 20 meter di selatan Jawa yang viral beberapa waktu lalu.
"Ancaman memang ada, tetapi bagaimana mitigasinya. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mungkin perlu menjelaskan lagi kepada media agar tidak ada salah persepsi dalam memandang ancaman yang mungkin terjadi," tutur dia.