Jakarta: Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir tengah memulai persiapan produksi vaksin virus korona (covid-19). Pelatihan sumber daya manusia (SDM) terus dijalankan.
"Tim BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sudah audit dua minggu lalu ke pusat produksi Bio Farma di Bandung. Kami harap ini bisa memenuhi persyaratan produksi vaksin," ucap Honesti dalam konferensi pers secara daring, Kamis, 19 November 2020.
Menurut dia, SDM tengah ditatar untuk menjamin vaksin diproduksi secara hati-hati dan memenuhi standar. Meski Bio Farma sudah terbiasa memproduksi obat, pegawai perlu dipersiapkan untuk transfer teknologi lantaran vaksin covid-19 masih tergolong barang baru.
Baca: Tak hanya Bio Farma, Kementerian BUMN Libatkan Telkom dalam Program Vaksin Mandiri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, kata Honesti, masih menunggu arahan BPOM terkait syarat izin produksi vaksin. BPOM nantinya akan memastikan vaksin dapat diproduksi dengan baik.
"Sehingga vaksin ini betul-betul dapat digunakan untuk program vaksinasi masyarakat Indonesia," ujar dia.
Pemerintah mempercepat injeksi dana kepada holding BUMN farmasi, PT Bio Farma, dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN). Modal Rp2 triliun yang sedianya disuntikkan pada 2021 dipercepat menjadi anggaran untuk 2020.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatawarta mengatakan percepatan suntikan modal kepada Bio Farma untuk pengadaan vaksin covid-19. Langkah ini muncul setelah ditemukan adanya urgensi penambahan modal kepada Bio Farma saat Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Komisi XI DPR membuat kajian.
Selain untuk pengadaan vaksin covid-19, tambahan modal ini untuk pengadaan obat-obatan dan pengembangan sarana prasarana kesehatan. Bio Farma juga akan menyalurkan suntikan dana itu ke anggota holding seperti PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Indofarma (Persero) Tbk.
Jakarta: Direktur Utama PT
Bio Farma (Persero) Honesti Basyir tengah memulai persiapan produksi
vaksin virus korona (
covid-19). Pelatihan sumber daya manusia (SDM) terus dijalankan.
"Tim BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sudah audit dua minggu lalu ke pusat produksi Bio Farma di Bandung. Kami harap ini bisa memenuhi persyaratan produksi vaksin," ucap Honesti dalam konferensi pers secara daring, Kamis, 19 November 2020.
Menurut dia, SDM tengah ditatar untuk menjamin vaksin diproduksi secara hati-hati dan memenuhi standar. Meski Bio Farma sudah terbiasa memproduksi obat, pegawai perlu dipersiapkan untuk transfer teknologi lantaran vaksin covid-19 masih tergolong barang baru.
Baca:
Tak hanya Bio Farma, Kementerian BUMN Libatkan Telkom dalam Program Vaksin Mandiri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, kata Honesti, masih menunggu arahan BPOM terkait syarat izin produksi vaksin. BPOM nantinya akan memastikan vaksin dapat diproduksi dengan baik.
"Sehingga vaksin ini betul-betul dapat digunakan untuk program vaksinasi masyarakat Indonesia," ujar dia.
Pemerintah mempercepat injeksi dana kepada holding BUMN farmasi, PT Bio Farma, dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN). Modal Rp2 triliun yang sedianya disuntikkan pada 2021 dipercepat menjadi anggaran untuk 2020.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatawarta mengatakan percepatan suntikan modal kepada Bio Farma untuk pengadaan vaksin covid-19. Langkah ini muncul setelah ditemukan adanya urgensi penambahan modal kepada Bio Farma saat Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Komisi XI DPR membuat kajian.
Selain untuk pengadaan vaksin covid-19, tambahan modal ini untuk pengadaan obat-obatan dan pengembangan sarana prasarana kesehatan. Bio Farma juga akan menyalurkan suntikan dana itu ke anggota holding seperti PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Indofarma (Persero) Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)