"Kami Kementerian BUMN mendapatkan tugas. yang menarik hari ini kenapa ada perwakilan dari Telkom dan Bio Farma karena vaksin mandiri ini ingin persiapkan sedetail mungkin dan sebaik mungkin," kata Erick dalam diskusi virtual, Rabu, 18 November 2020.
Erick menjelaskan, dalam menjalankan program vaksin mandiri ini, diperlukan ketelitian sehingga ia memutuskan untuk menggandeng Telkom dan Bio Farma untuk membuat sistem. Sistem tersebut meliputi produksi, distribusi, dan hasil pelaksanaan penyuntikan vaksin.
Selain itu, Kementerian BUMN juga bekerja sama dengan TNI/Polri, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Informasi, dan Dukcapil serta Kementerian Dalam Negeri.
"Jadi sistem ini menjadi mother head-nya, sistem ini dibangun bersama Telkom dan Bio Farma karena kita juga agar menjaga proses kehati hatian dan transparansi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, pihaknya akan mengintegrasikan data penerima vaksin. kemudian, Telkom juga akan membuat monitoring pengiriman dan hasil vaksin yang terintegrasi.
"Sistem ini kami kembangkan bekerja sama dengan teman-teman dari Kementerian Kominfo kemudian Kasad bahwa Polri dan lain-lain yang memang diamanahkan untuk mengembangkan sistem ini dalam KCPEN," kata Fajrin.
Sedangkan Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma Soleh Udin Al Ayubi menekankan bahwa dalam menjalankan program vaksinasi ini perlu pengontrolan ketat. karena sangat berkaitan dengan public safety dan public health. Oleh karena itu peran digital teknologi dalam program ini sebagai konektor dari sebagai konektor upscale.
"Dengan adanya digital teknologi hal tersebut bisa dilakukan upscale bisa dilakukan adalah dengan order jutaan dalam waktu yang sama kita itu nggak mungkin dilakukan tanpa teknologi," pungkas Sholeh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News