ilustrasi. Foto: Medcom.id
ilustrasi. Foto: Medcom.id

Apa Arti 'Tone Deaf'? Istilah yang Ramai Digunakan di Media Sosial

Fatha Annisa • 23 Agustus 2024 14:49
Jakarta: ‘Tone Deaf’ merupakan istilah yang sering digunakan dalam perbincangan. Belakangan ini, istilah tersebut kembali ramai dibahas di media sosial. Apa arti ‘Tone Deaf’?
 
Secara bahasa, ‘Tone Deaf’ diartikan sebagai tuli nada. Istilah ini berasal dari industri musik untuk mendeskripsikan seseorang yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyanyikan nada dengan tepat. Sekarang, istilah tersebut memiliki makna lebih luas. 
 
 
Baca juga: Ramai Netizen Unggah Gambar Peringatan Darurat Garuda Biru di X, Apa Maksudnya?

Arti Tone Deaf

Seiring berjalannya waktu, istilah ‘Tone Deaf’ mulai digunakan di luar konteks musik. Kamus Cambridge mendefinisikan Istilah tersebut sebagai seseorang yang tidak peka terhadap pendapat dan preferensi publik atau situasi buruk yang sedang terjadi. 
 
Mengutip dari The Week, ‘Tone Deaf’ bermakna  metaforis terkait dengan perilaku sosial. Dalam istilah modern, tone deaf berarti tidak berperasaan, tidak punya rasa peduli, hingga kejam terhadap sesama makhluk hidup.
 
Sementara dilansir dari Merriam-Webster, ‘Tone Deaf’ dapat diartikan ketika seseorang menunjukkan ketidakpekaan atau acuh tak acuh dalam hal sentimen, opini, atau pendapat publik terhadap isu-isu sensitif. 
 
 
Baca juga: Media Asing Berikan Gibran Rakabuming Julukan 'Nepo Baby', Apa Itu?

 

Sejarah Kemunculan dan Contoh Istilah ‘Tone Deaf’

Menurut sejumlah sumber, istilah ‘Tone Deaf’ muncul pertama kali pada tahun 1890-an. Istilah ini terbentuk dari dua kata, yakni tone (nada) dan deaf yang berarti tidak bisa mendengar sebagian atau sebagian (tuli). 
 
Kata ‘Deaf’ dalam istilah tersebut kemudian diartikan sebagai tidak bisa mendengar, tidak mau mendengar, hingga tidak peduli dengan sekitar. Dengan begitu, istilah ‘Tone Deaf’ digunakan untuk mengkritik orang yang tidak mau mengerti atau tidak mau peduli soal masalah sosial yang tengah ramai dibahas. 
 
Contoh orang yang bisa dikatakan tone deaf di antaranya politisi yang tutup mata atau menganggap remeh penderitaan rakyat maupun orang kaya yang menyarankan orang miskin membeli barang dengan harga cukup mahal, di luar kemampuan finansial mereka. 
 
Contoh sikap ‘Tone Deaf’ lain yang belakangan dibicarakan warganet adalah istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono, yang memamerkan gaya hidup mewah ketika sejumlah masyarakat Indonesia sedang berdemo menuntut DPR agar tidak mengesahkan Revisi UU Pilkada.

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan