Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut Korea Selatan, Korea Utara dan Amerika Serikat (AS) merupakan sahabat bagi Indonesia. Dia berharap pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam, memberikan hasil positif buat perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara.
"Dua negeri itu, dua negara sahabat Indonesia. Apabila tercapai persetujuan, baik secara formal menghentikan perang di Korea, itu hal yang baik," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.
Dia juga berharap pertemuan itu memutuskan penghentian pembuatan senjata nuklir. Sebab, itu memberikan keamanan di Asia Timur.
"Kalau Asia Timur aman, seperti Korea, Jepang, China, itu akan meningkatkan ekonomi kita secara umum," ujar dia.
Kim dan Trum akan melakukan pertemuan tingkat tinggi di Hanoi, Vietnam. Pertemuan diperkirakan akan mengumumkan secara resmi berakhirnya Perang Korea.
(Baca juga: Apa yang Diinginkan Trump-Kim Jong un di KTT Hanoi)
Harapan Kim dan Trump akan mengumumkan berakhirnya Perang Korea 1950-53, diungkapkan setelah pihak Korea Selatan mengatakan kedua pemimpin bisa mencapai sebuah kesepakatan.
Korsel dan Korut pada dasarnya masih dalam gencatan senjata. Usai perang 1950-53, kedua negara belum menandatangani kesepakatan damai yang secara resmi mengakhiri perang.
“Saya yakin kemungkinan (kesepakata damai) itu bisa terwujud,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan, Kim Eui-kyeom, seperti dikutip AFP, Senin, 25 Februari 2019.
Presiden Korsel Moon Jae-in pada Oktober 2018 lalu mengatakan, "hanya tinggal menunggu waktu sebelum Amerika Serikat dan Korea Utara mencapai kesepakatan".
Sementara itu, pihak AS menyuarakan nada positif. Utusan khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun mengatakan "Trump siap untuk mengakhiri perang ini." Ucapan Biegun memicu spekulasi perang Korea secara formal akan diakhiri.
Selain masalah perang Korea, pertemuan Kim dan Trump ini juga membahas denuklirisasi Korut. Ada kemungkinan piagam perdamaian akan dibahas.
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut Korea Selatan, Korea Utara dan Amerika Serikat (AS) merupakan sahabat bagi Indonesia. Dia berharap pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam, memberikan hasil positif buat perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara.
"Dua negeri itu, dua negara sahabat Indonesia. Apabila tercapai persetujuan, baik secara formal menghentikan perang di Korea, itu hal yang baik," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.
Dia juga berharap pertemuan itu memutuskan penghentian pembuatan senjata nuklir. Sebab, itu memberikan keamanan di Asia Timur.
"Kalau Asia Timur aman, seperti Korea, Jepang, China, itu akan meningkatkan ekonomi kita secara umum," ujar dia.
Kim dan Trum akan melakukan pertemuan tingkat tinggi di Hanoi, Vietnam. Pertemuan diperkirakan akan mengumumkan secara resmi berakhirnya Perang Korea.
(Baca juga:
Apa yang Diinginkan Trump-Kim Jong un di KTT Hanoi)
Harapan Kim dan Trump akan mengumumkan berakhirnya Perang Korea 1950-53, diungkapkan setelah pihak Korea Selatan mengatakan kedua pemimpin bisa mencapai sebuah kesepakatan.
Korsel dan Korut pada dasarnya masih dalam gencatan senjata. Usai perang 1950-53, kedua negara belum menandatangani kesepakatan damai yang secara resmi mengakhiri perang.
“Saya yakin kemungkinan (kesepakata damai) itu bisa terwujud,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan, Kim Eui-kyeom, seperti dikutip AFP, Senin, 25 Februari 2019.
Presiden Korsel Moon Jae-in pada Oktober 2018 lalu mengatakan, "hanya tinggal menunggu waktu sebelum Amerika Serikat dan Korea Utara mencapai kesepakatan".
Sementara itu, pihak AS menyuarakan nada positif. Utusan khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun mengatakan "Trump siap untuk mengakhiri perang ini." Ucapan Biegun memicu spekulasi perang Korea secara formal akan diakhiri.
Selain masalah perang Korea, pertemuan Kim dan Trump ini juga membahas denuklirisasi Korut. Ada kemungkinan piagam perdamaian akan dibahas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)