Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tiba di Hanoi, Vietnam untuk pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tiba di Hanoi, Vietnam untuk pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP).

Apa yang Diinginkan Trump-Kim Jong un di KTT Hanoi

Arpan Rahman • 26 Februari 2019 16:23
Hanoi: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan bertemu di Hanoi pada Rabu dan Kamis. Ini pertemuan kedua, setelah pertemuan puncak pertama di Singapura pada Juni 2018.
 
Selama delapan bulan terakhir, kedua pemimpin membentuk ikatan yang telah dramatis mengubah dinamika dari 2017 ketika Trump memanggil Kim 'Little Rocketman' dan mengancam Pyongyang dengan 'api dan kemarahan'.
 
Baca juga: Kim Jong-un Tiba di Vietnam.

Tetapi hubungan itu tidak mungkin menepis kesulitan yang dihadapi AS dalam upaya membuat Kim mengubah pernyataan yang tidak jelas di Singapura menjadi langkah konkret menuju denuklirisasi. Gedung Putih berharap pertemuan tatap muka kedua akan menambah momentum bagi upaya AS membujuk Kim agar meninggalkan senjata nuklirnya.
 
Kim tiba di Vietnam pada Selasa pagi Trump diperkirakan mendarat di Hanoi sekitar pukul 21:00 waktu setempat. Ada beberapa isu yang menyoroti KTT Hanoi dan jalur hubungan AS-Korea Utara yang diambil sejak Singapura, seperti dilansir dari Financial Times, Senin 25 Februari 2019.  
 
Apa yang disetujui Trump dan Kim Jong-un di Singapura?
 
Kedua pemimpin menandatangani deklarasi di mana AS berkomitmen memberi jaminan keamanan kepada Korut, dan Kim menegaskan "komitmennya yang tak tergoyahkan untuk menyelesaikan denuklirisasi". Sekembalinya ke Washington, Trump menyatakan bahwa "tidak ada lagi ancaman nuklir" dari Korut. Para kritikus menyorot pernyataannya dan menggambarkan deklarasi Singapura sebagai dokumen yang kabur dan bebas nilai.
 
Apa yang terjadi setelah KTT Singapura?
 
Sehari setelah pertemuan puncak itu, media pemerintah Korut mengatakan, Trump telah menyetujui proses langkah demi langkah yang akan memberi penghargaan kepada Korut dengan mengurangi sanksi sebagai imbalan atas langkah-langkah menuju denuklirisasi. Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS yang memimpin perundingan, menolak klaim itu. Penafsiran yang berbeda dari deklarasi tersebut mengisyaratkan jalan terjal yang akan dilalui kedua pihak pada 2018.
 
Menyoroti kurangnya kemajuan, media pemerintah Korut pada satu titik menuduh Pompeo membuat tuntutan ‘seperti gangster’. Namun, setelah musim panas, Kim dan Trump berkirim surat, yang membuat pembicaraan kembali pada jalurnya. "Dia menulis kepada saya surat-surat yang indah. Kami jatuh cinta," kata Trump pada sebuah rapat umum pada September.
 
Apakah Korut telah mengambil tindakan berarti sejak KTT Singapura?
 
Korut telah mengembalikan sisa-sisa jasad yang diyakini sebagai puluhan tentara AS yang tewas selama perang Korea. Rezim juga sebagian membongkar fasilitas peluncuran rudal Tongchang-ri di Sohae di barat laut negara itu. Menjelang KTT Singapura, Korut juga menghancurkan pintu masuk terowongan di Punggye-ri, tempat uji coba nuklir utamanya. Korut pun menahan diri untuk tidak menguji coba rudal atau senjata nuklir, melanjutkan penangguhan yang dimulai beberapa bulan sebelum KTT Singapura.
 
Sementara banyak pakar kebijakan luar negeri enggan memberi kredit kepada Trump, beberapa secara pribadi mengakui bahwa pendekatannya yang tidak ortodoks telah menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea. Tetapi kebanyakan menekankan bahwa AS tidak membuat kemajuan dalam meminta Korut untuk menyediakan inventaris senjata nuklir dan sistem misilnya. Intelijen AS juga percaya bahwa Korut terus mengembangkan persenjataan senjata nuklirnya.
 
Bagaimana Trump menangani masalah Korut?
 
Trump sudah menurunkan harapan karena telah menjadi jelas bahwa Korut tidak akan bergerak cepat mengenai denuklirisasi. Pada Minggu, Trump berkata dia ‘tidak terburu-buru’. Dia semakin memusatkan perhatian pada fakta bahwa Korut telah berhenti menguji coba rudal dan senjata nuklir. Pada Januari, Trump menulis tweet: "Hubungan Korut adalah yang terbaik yang pernah terjadi dengan AS. Tidak ada uji coba, memulangkan jenazah, sandera dikembalikan. Peluang denuklirisasi yang layak."
 

Baca juga: Perang Korea Kemungkinan Diumumkan Berakhir pada KTT Hanoi.
 

Apakah pemerintahan Trump berposisi terpadu terkait Korut?
 
Pompeo dan Steve Biegun, mantan eksekutif Ford yang telah mengambil alih peran negosiator utama dari Andy Kim, pensiunan agen CIA, sedang berusaha keras mencapai kesepakatan. Tetapi yang lain dalam pemerintahan, termasuk John Bolton, penasihat keamanan nasional yang nyinyir, khawatir bahwa mereka akan menyetujui kesepakatan yang lemah.
 
Agen-agen intelijen AS juga menentang Trump. Dan Coats, direktur intelijen nasional, bulan ini mengatakan Korut "tidak mungkin" menyerahkan senjata nuklirnya karena itu diandalkan mereka demi bertahan hidup.
 
Apa yang diharapkan AS dari KTT Hanoi?
 
Biegun katakan bahwa Trump telah jelas "mengharapkan kemajuan yang signifikan dan dapat diverifikasi dalam denuklirisasi" dari KTT Hanoi. Dalam pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan para pejabat AS, Kim telah mengatakan akan menghancurkan fasilitas pengayaan plutonium dan uraniumnya di Yongbyon, fasilitas nuklir utamanya, dan seterusnya dengan imbalan "langkah-langkah yang sesuai", tetapi langkah-langkah itu tetap tidak jelas.
 
Apa yang disiapkan AS untuk membujuk Korut ?
 
Gedung Putih sudah memberi beberapa detail. Tetapi ada petunjuk bahwa kedua pemerintah sedang mempertimbangkan pendirian kantor penghubung di masing-masing negara. Ada juga beberapa spekulasi bahwa Trump mungkin menyetujui deklarasi perdamaian yang akan mengakhiri perang Korea, yang berakhir dengan hanya gencatan senjata pada 1953.
 
Korut menginginkan pelonggaran sanksi yang melumpuhkan ekonominya. Para pejabat AS telah menekankan bahwa ‘kampanye tekanan maksimum’ akan berlanjut sampai Pyongyang benar-benar didenuklirisasi. Beberapa kritikus khawatir bahwa Trump akan mengurangi sejumlah tekanan ekonomi dalam upaya mengamankan kesepakatan dengan Kim. Korsel telah melobi AS buat merancang pembebasan sanksi yang akan memungkinkan Seoul dan Pyongyang untuk membuka kembali Taman Industri Kaesong, zona ekonomi bersama yang terletak di dalam Korut di utara zona demiliterisasi.
 
Ada juga kekhawatiran bahwa Trump mungkin menyetujui permintaan dari Korut, seperti pemindahan pasukan AS dari semenanjung Korea.
 
Apa format KTT?
 
Trump dan Kim akan makan malam pada Rabu malam. Format untuk KTT resmi pada Kamis belum dirilis, tetapi para pejabat AS mengatakan itu akan mirip dengan Singapura di mana kedua pemimpin mengadakan pertemuan empat mata sebelum makan siang dan memperluas pembicaraan dengan para pejabat mereka. Gedung Putih belum mengatakan apakah Trump akan mengadakan konferensi pers seperti yang dia lakukan di Singapura.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan