Ilustrasi penyebaran virus korona di Indonesia/Medcom.id/M Rizal
Ilustrasi penyebaran virus korona di Indonesia/Medcom.id/M Rizal

6 Indikator Membaiknya Penanganan Covid-19 Nasional

Theofilus Ifan Sucipto • 12 April 2022 21:58
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan penanganan covid-19 Indonesia semakin moncer. Hal itu terlihat dari enam indikator.
 
“Pertama, tren kasus positif mingguan nasional telah turun selama tujuh minggu berturut-turut pascapuncak gelombang ketiga,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 12 April 2022.

6 Indikator Membaiknya Penanganan covid-19

  1. Tren kasus positif mingguan nasional turun tujuh minggu berturut-turut
  2. Kasus aktif nasional yang menurun signifikan dalam enam pekan terakhir
  3. Kasus kematian menurun lima minggu berturut-turut
  4. Tren peningkatan pasien sembuh dari covid-19
  5. BOR rumah sakit covid-19 nasional turun 40 persen
  6. Positivity rate covid-19 turun signifikan.

Meski begitu, masih ada sejumlah provinsi penyumbang kasus positif terbanyak dalam tujuh hari terakhir. Provinsi tersebut, yakni DKI Jakarta dengan 3.895 kasus, Jawa Barat 2.318 kasus, dan Banten 1.256 kasus.
 
“Kemudian Jawa Tengah 1.227 kasus, dan Jawa Timur 873 kasus,” papar Wiku.

Indikator kedua ialah kasus aktif nasional yang menurun signifikan dalam enam pekan terakhir. Persentase kasus aktif sebesar satu persen, atau jauh di bawah rata-rata dunia sebesar delapan persen.
 
Meski begitu, masih ada dua provinsi yang kasus aktif mingguannya meningkat. Provinsi itu, yakni Papua naik 84 kasus dan Papua Barat naik 15 kasus.
 
Baca: Periode Mudik Jadi Ujian Menjaga Kasus Covid-19 Terkendali
 
“Kasus aktif harus dijaga agar tetap rendah, dengan menghindari penambahan orang positif seminimal mungkin dan mencari obat untuk orang yang terinfeksi,” ujar Wiku.
 
Wiku menyebut indikator ketiga ialah kasus kematian menurun lima minggu berturut-turut. Lima provinsi dengan angka kematian terbanyak diminta segera meminimalkan korban jiwa.
 
“Yaitu Jawa Timur 81 kasus, Jawa Tengah 47 kasus, Jawa Barat 35 kasus, DKI Jakarta 30 kasus, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 27 kasus,” jelas dia.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan