Delapan negara ASEAN menghadiri The 52nd Meeting of ASEAN Sub-Committee on Science & Technology Infrastructure and Resources Development (SCIRD) yang digelar di Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 2 April 2018 (Foto:Dok.Kemenristekdikti)
Delapan negara ASEAN menghadiri The 52nd Meeting of ASEAN Sub-Committee on Science & Technology Infrastructure and Resources Development (SCIRD) yang digelar di Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 2 April 2018 (Foto:Dok.Kemenristekdikti)

Puspiptek Dukung Pengembangan Infrastruktur Iptek di ASEAN

Gervin Nathaniel Purba • 04 April 2018 14:27
Tangerang Selatan: Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 52nd Meeting of ASEAN Sub-Committee on Science & Technology Infrastructure and Resources Development (SCIRD). 
 
Dalam acara ini, Kemenristekdikti berperan sebagai focal point ASEAN Cost. Sementara, Puspiptek sebagai tuan rumah siap memberikan kontribusi dalam mendukung kegiatan riset dan iptekin (informasi teknologi dan inovasi nasional) ASEAN. Puspiptek sebagai kawasan National Science Techno Park (N-STP) merupakan kawasan penelitian terbesar di Indonesia. Puspiptek juga memiliki Technology Business Incubation Center untuk menumbuhkan perusahaan pemula berbasis teknologi.
 
Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan, banyak hal yang dibahas dalam rapat ASEAN (SCIRD). Salah satunya, pengembangan infrastruktur untuk ilmu pengetahuan dan teknologi di ASEAN.

Dalam pertemuan yang digelar di Gedung TMC, kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 2 April 2018, Sri menjelaskan bahwa masing-masing negara membahas program yang akan dilaksanakan sepanjang tahun ini. Termasuk proyek yang akan dikembangkan dan berbagai hal berkaitan dengan membangun ASEAN. 
 
“Saya contohkan presentasi tentang ASEAN Hub Network, ASEAN young scientist network. Ilmuwan muda dalam membangun network,” kata Sri.
 
Baca juga: ASEAN SCIRD Bahas Tiga Program Utama
 
Nantinya sesama negara anggota ASEAN bisa melakukan pertukaran ilmuwan dalam membangun jaringan, sharing fasilitas, melakukan riset bersama, dan meningkatkan pengetahuan dari pengalaman yang didapat. Mereka juga diharapkan dapat mengembangkan integritas dan jiwa kepemimpinan ketika ditempatkan di suatu negara. 
 
"Contoh, proyek talent mobility. Itu bagaimana para peneliti yang pintar dari Indonesia bisa ke Thailand, dari Thailand bisa ke Malaysia, semacam mobilitas. Itu kan bagus bisa sharing knowledge, kemudian sharing facilities,” ucap Sri.
 
ASEAN SCIRD menjadi wadah negara ASEAN bekerja sama saling melengkapi pengembangan riset. “Misalnya, kita punya reaktor nuklir. Tidak banyak negara yang punya. Negara ASEAN boleh belajar ke Indonesia. Seperti itu, di bawah sub-committee,” katanya.
 
Puspiptek Dukung Pengembangan Infrastruktur Iptek di ASEAN
Kepala Puspiptek Sri Setiawati (Foto:Dok.Kemenristekdikti)
 
Pertemuan yang berlangsung selama tiga hari ini juga mengevaluasi proyek yang sudah dikerjakan tahun lalu, mengevaluasi kerja sama dengan negara negara di luar ASEAN, seperti Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Australia, dan Uni Eropa. 
 
“Itu namanya dialog partner, negara di luar ASEAN yang mau bekerja sama. Kita lihat mereka mau kerja sama di area apa saja,” tutur Sri.
 
Ia menegaskan, inti dari pertemuan ini adalah bagaimana mengimplementasikan rencana kerja sains dan teknologi, serta inovasi dari masing-masing negara selama periode 2016-2025.
 
“Harus diterjemahkan dari masing-masing sub-committee punya plan of action. Nanti diterjemahkan lagi ke dalam program dan proyek. Sekarang setiap enam bulan sekali, mengevaluasi kemudian mengembangkan, ada proyek baru dan sebagainya,” jelasnya. 
 
Under Secretary Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia, Teoh Phi Li mengatakan, Indonesia mempunyai banyak fasilitas yang bagus. Salah satunya, reaktor nuklir. Ia juga memuji Puspiptek sebagai kawasan National Science Techno Park (N-STP).
 
“Memang selaras dengan namanya, pusat science and technology. Ibu Sri dan jajarannya telah memberikan banyak kerja sama bagi peserta ASEAN,” kata Teoh, memuji.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan