Terbaru hari ini Minggu, 17 Januari 2021, berdasarkan laporan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) teramati 36 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke barat daya pada pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Sebelumnya pada pengamatan Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 18.00 sampai 00.00, BPPTKG menyebut ada 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke barat daya.
Peningkatan aktivitas Gunung Merapi ini mesti perhatian dan diwaspadai. Bukan hanya masyarakat tetapi juga wisatawan yang sedang mengunjungi wisata di kawasan lereng Gunung Merapi.
Masyarakat ataupun wisatawan bisa memantau secara langsung zona berbahaya dan zona aman apabila terjadi bencana gunung meletus. Caranya dengan melihat informasi kawasan rawan bencana (KRB) gunung Merapi yang sudah dibagi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berikut tiga KRB Gunung Merapi dilansir laman BNPB:
KRB I
KRB I (kuning) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar atau banjir lahar, serta kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas. Apabila terjadi letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar). Kawasan terbagi menjadi kawasan rawan aliran lahar atau banjir dan rawan jatuhan berupa hujan abu tanpa memperhatikan arah angin dan kemungkinan terkena lontaran batu (pijar). Pada kawasan lahar atau banjir, khususnya kawasan yang terletak di sepanjang sungai atau di dekat lembah atau bagian hilir sungai yang berhulu di daerah puncak.KRB II
KRB II (merah muda) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat, umumnya menempati lereng dan kaki gunung api, serta aliran lahar.KRB III
KRB III (merah) merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik, gas beracun maupun guguran batu (pijar). Pada kawasan ini, siapa pun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial. Otoritas setempat memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).Bagi masyarakat maupun wisatawan yang ingin mengetahui posisinya sedang berada di KRB berapa bisa mengakses peta digital melalui ponsel.
Berikut cara mengakses peta digital KRB Gunung Merapi:
- Buka ponsel, masuk browser (Google Chrome, Safari, Opera).
- Ketik bit.ly/CekPosisiMerapi (atau langsung klik link ini).
- Dari link tersebut akan menyambungkan dengan peta KRB yang telah terhubung dengan google maps. Area yang berwarna merah merupakan KRB III, merah muda merupakan KRB II, dan warna kuning merupakan KRB I.
- Pastikan posisi berada di luar zona SIAGA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id