Ilustrasi. medcom.id
Ilustrasi. medcom.id

Varian Delta Plus AY.4.2 Mengancam, Hati-hati WNA dari Negara Ini

Adri Prima • 03 November 2021 18:00
Jakarta: Pemerintah diminta untuk mewaspadai masuknya mutasi varian virus SARS CoV-2 jenis baru, yaitu Delta Plus AY.4.2. 
 
Apalagi tidak lama lagi akan ada momen libur natal dan tahun baru yang kemungkinan besar akan dimanfaatkan wisatawan lokal dan asing untuk berlibur ke Indonesia khususnya destinasi-destinasi favorit seperti pulau Bali. 
 
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan hingga saat ini pemerintah belum menemukan kasus varian Delta Plus AY.4.2 di Indonesia. Meski demikian pemerintah tetap waspada dan terus siaga. 

“AY.4.2 belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” kata Budi dalam telekonferensi di Jakarta beberapa waktu lalu. 
 
Ancaman varian Delta Plus jelas di depan mata, pasalnya Indonesia kini tengah membuka pintu wisata bagi wisatawan asing. Terkait dengan varian Delta Plus, ada baiknya pemerintah harus tetap mengantisipasi agar varian baru Covid-19 tidak berkembang di Indonesia. 
 
Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan mewaspadai pelancong asing ataupun WNA dari negara-negara dengan kasus varian Delta Plus Ay.4.2 terbesar yang akan masuk ke tanah air.
 
Seperti diketahui, salah satu negara dengan kasus terbesar yakni Inggris. Varian covid-19 Delta Plus AY.4.2 diketahui menjadi biang kerok lonjakan kasus covid-19 di Inggris. Di akhir Oktober 2021 kemarin, kasus harian di Inggris bahkan mencetak rekor tertinggi sejak pertengahan Juli 2021, tembus hingga 49.156 kasus berdasarkan laporan Reuters.
 
Selain itu, Berdasarkan laporan epidemiologi mingguan WHO, varian Delta Plus telah terdeteksi di 42 negara. Selain Inggris, beberapa negara yang terjangkit varian tersebut seperti India, Israel, Amerika Serikat, Rusia, dan Singapura. 
 
"Saat ini, strain (Delta Plus) telah ditemukan di beberapa negara lain, tetapi tidak menjadi dominan," ucap ahli biologi molekuler dan sel dari Universitas Oxford, Roselyn Lemus Martin. 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan