Jakarta: Wakil Persiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut 3.544 kejadian bencana terjadi di Indonesia sepanjang 2022. Hal itu ia sampaikan saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2023.
"Didominasi oleh bencana hidrometeorologi berupa banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor," ujar Ma'ruf di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Maret 2023.
Ma'ruf menyebut bencana tersebut telah mengakibatkan korban jiwa, ribuan orang luka-luka, serta jutaan orang mengungsi. Bencana juga merusak puluhan ribu rumah, serta menghancurkan fasilitas umum, baik fasilitas pendidikan, kesehatan, maupun peribadatan.
"Dampak dan kerugian akibat bencana yang kita alami, semakin menuntut adanya kerangka sistem ketahanan bencana yang menyeluruh," jelas Wapres.
Sistem tersebut, kata Ma'ruf, harus didukung dengan kapasitas kelembagaan pemerintah. Dalam penanggulangan bencana, pemerintah telah memiliki Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) Tahun 2020-2044. Langkah ini untuk mewujudkan Indonesia tangguh bencana.
"Tangguh bencana berarti Indonesia mampu menahan, menyerap, beradaptasi, dan pulih dari segala macam bencana secara tepat waktu, efektif dan efisien, demi mempertahankan dan melanjutkan kinerja serta raihan prestasi Indonesia selama ini," jelas Wapres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Wakil Persiden (Wapres)
Ma'ruf Amin menyebut 3.544 kejadian bencana terjadi di Indonesia sepanjang 2022. Hal itu ia sampaikan saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2023.
"Didominasi oleh bencana hidrometeorologi berupa banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor," ujar Ma'ruf di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Maret 2023.
Ma'ruf menyebut bencana tersebut telah mengakibatkan korban jiwa, ribuan orang luka-luka, serta jutaan orang mengungsi.
Bencana juga merusak puluhan ribu rumah, serta menghancurkan fasilitas umum, baik fasilitas pendidikan, kesehatan, maupun peribadatan.
"Dampak dan kerugian akibat bencana yang kita alami, semakin menuntut adanya kerangka sistem ketahanan bencana yang menyeluruh," jelas Wapres.
Sistem tersebut, kata Ma'ruf, harus didukung dengan kapasitas kelembagaan pemerintah. Dalam penanggulangan bencana, pemerintah telah memiliki Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) Tahun 2020-2044. Langkah ini untuk mewujudkan Indonesia tangguh bencana.
"Tangguh bencana berarti Indonesia mampu menahan, menyerap, beradaptasi, dan pulih dari segala macam bencana secara tepat waktu, efektif dan efisien, demi mempertahankan dan melanjutkan kinerja serta raihan prestasi Indonesia selama ini," jelas
Wapres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)