Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ditekan seminimal mungkin. Supaya asap yang muncul tidak menyebar hingga ke luar wilayah.
"Di 2023 ini benar-benar yang kami waspadai dan persiapkan supaya tidak ada 'ekspor' asap," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Maret 2023.
Abdul mengatakan antisipasi terhadap karhutla harus dilakukan sedini mungkin. Caranya segera memadamkan api yang masih kecil.
"Namun apabila sudah terlanjur besar diupayakan tidak meluas," papar dia.
Abdul menyebut upaya itu berkolaborasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Darat Manggala Agni. Kemudian kelompok masyarakat peduli api dan sistem kewaspadaan kesiapsiagaan berbasis komunitas.
"BNPB juga menyiagakan helikopter surveilans untuk pemantauan titik panas (hotspot) di Indonesia," jelas dia.
Abdul menjelaskan BNPB akan memantau melalui citra satelit guna mengonfirmasi titik api. BNPB akan bergerak cepat untuk melepaskan bom air dari udara sehingga api lekas padam.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) menargetkan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ditekan seminimal mungkin. Supaya asap yang muncul tidak menyebar hingga ke luar wilayah.
"Di 2023 ini benar-benar yang kami waspadai dan persiapkan supaya tidak ada 'ekspor' asap," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Maret 2023.
Abdul mengatakan antisipasi terhadap
karhutla harus dilakukan sedini mungkin. Caranya segera memadamkan api yang masih kecil.
"Namun apabila sudah terlanjur besar diupayakan tidak meluas," papar dia.
Abdul menyebut upaya itu berkolaborasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Darat Manggala Agni. Kemudian kelompok masyarakat peduli api dan sistem kewaspadaan kesiapsiagaan berbasis komunitas.
"BNPB juga menyiagakan helikopter surveilans untuk pemantauan titik panas (hotspot) di Indonesia," jelas dia.
Abdul menjelaskan
BNPB akan memantau melalui citra satelit guna mengonfirmasi titik api. BNPB akan bergerak cepat untuk melepaskan bom air dari udara sehingga api lekas padam.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)