Jakarta: Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengingatkan vaksin virus korona (covid-19) tak serta-merta menghentikan pandemi. Pemutusan rantai penyebaran covid-19 tetap harus didukung dengan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Perlu ada upaya-upaya ekstra, yaitu protokol kesehatan harus dijalankan secara konsisten, dengan adanya vaksinasi nanti diharapkan akan membantu (pencegahan) karena vaksin memberi proteksi yang bersifat spesifik,” kata Dirga seperti dikutip dari laman Covid19.go.id, Senin, 15 Desember 2020.
Menurut dia, covid-19 memiliki spektrum gejala yang luas pada penderitanya. Ada pasien yang tidak bergejala sama sekali hingga bergejala berat yang menyebabkan identifikasi penderita covid-19 menjadi semakin sulit.
Baca: Abai Protokol Kesehatan Mengancam Keselamatan Tenaga Medis
“Bahkan penelitian menunjukkan bahwa 40 persen pasien covid-19 tidak bergejala. Meskipun begitu, penting untuk diketahui, baik bergejala atau tidak, semua pasien covid-19 ini bisa menularkannya ke orang lain,” terang dokter spesialis penyakit dalam itu.
Cherryl Hatumesen, penyintas covid-19, mengamini keterangan Dirga. Saat terpapar covid-19, Cherryl tidak merasakan gejala berat sebelum akhirnya mengikuti tes swab dan terbukti positif. Untuk itu, dia mendorong publik agar tidak lengah.
“Virus covid-19 ini benar-benar ada, jadi sambil menunggu vaksin nanti, protokol 3M harus dijalankan. Selain itu, dalam menghadapi covid-19 memang perlu kedewasaan diri, untuk tidak takut mengakui apabila tertular agar bisa melindungi orang-orang di sekitar kita," kata Cherryl.
Dia khawatir mengingat pada awal pendemi, virus korona cenderung diremehkan sebagian masyarakat. Publik merasa dirinya kuat melawan. Namun, saat ini, 3M menjadi satu-satunya jalan untuk terhindar dari covid-19.
"Karena terbukti dengan menjalankan protokol 3M, teman-teman di kantor tidak ada yang tertular dari saya,” ujar Cherryl.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengingatkan
vaksin virus korona (covid-19) tak serta-merta menghentikan pandemi. Pemutusan rantai penyebaran covid-19 tetap harus didukung dengan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Perlu ada upaya-upaya ekstra, yaitu
protokol kesehatan harus dijalankan secara konsisten, dengan adanya vaksinasi nanti diharapkan akan membantu (pencegahan) karena vaksin memberi proteksi yang bersifat spesifik,” kata Dirga seperti dikutip dari laman Covid19.go.id, Senin, 15 Desember 2020.
Menurut dia, covid-19 memiliki spektrum gejala yang luas pada penderitanya. Ada pasien yang tidak bergejala sama sekali hingga bergejala berat yang menyebabkan identifikasi penderita covid-19 menjadi semakin sulit.
Baca:
Abai Protokol Kesehatan Mengancam Keselamatan Tenaga Medis
“Bahkan penelitian menunjukkan bahwa 40 persen pasien covid-19 tidak bergejala. Meskipun begitu, penting untuk diketahui, baik bergejala atau tidak, semua pasien covid-19 ini bisa menularkannya ke orang lain,” terang dokter spesialis penyakit dalam itu.
Cherryl Hatumesen, penyintas covid-19, mengamini keterangan Dirga. Saat terpapar covid-19, Cherryl tidak merasakan gejala berat sebelum akhirnya mengikuti tes
swab dan terbukti positif. Untuk itu, dia mendorong publik agar tidak lengah.
“Virus covid-19 ini benar-benar ada, jadi sambil menunggu vaksin nanti, protokol 3M harus dijalankan. Selain itu, dalam menghadapi covid-19 memang perlu kedewasaan diri, untuk tidak takut mengakui apabila tertular agar bisa melindungi orang-orang di sekitar kita," kata Cherryl.
Dia khawatir mengingat pada awal pendemi, virus korona cenderung diremehkan sebagian masyarakat. Publik merasa dirinya kuat melawan. Namun, saat ini, 3M menjadi satu-satunya jalan untuk terhindar dari covid-19.
"Karena terbukti dengan menjalankan protokol 3M, teman-teman di kantor tidak ada yang tertular dari saya,” ujar Cherryl.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)