Jakarta: Masyarakat diminta tidak mengendurkan protokol kesehatan meski vaksin virus korona (covid-19) sudah ada di Indonesia. Ketidakpatuhan tak hanya berdampak pada lonjakan kasus, tetapi memengaruhi keselamatan tenaga medis.
“Tenaga medis kita bisa kelabakan dan prestasi kita menyembuhkan pasien akan dipertaruhkan,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 bidang perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan, termasuk imunisasi atau vaksinasi, Reisa Broto Asmoro, dalam video YouTube Sekretariat Presiden seperti dikutip Medcom.id, Minggu, 13 Desember 2020.
Menurut dia, kenaikan kasus membuat pasien covid-19 harus dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Artinya, semakin banyak tenaga medis dan sumber daya di fasyankes yang harus dikerahkan.
Baca: Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Musim Hujan di Tengah Pandemi
“Waspada fasilitas di rumah sakit bisa kewalahan,” ujar dia.
Reisa mengajak masyarakat segera memutus mata rantai penularan covid-19 sejak dini. Pelaksanaan protokol kesehatan, 3M, menjadi langkah paling ampuh sambil menunggu vaksin didistribusikan.
“Vaksin memang sangat bermanfaat sebagai perlindungan tapi ingat tetap memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan,” papar Reisa.
Upaya 3M, kata Reisa, perlu didukung 3T, yakni testing, tracing, dan treatment. Dua jurus tersebut diyakini ampuh menekan covid-19 jika dilakukan bersamaan secara disiplin.
“Dengan demikian semakin yakin bisa segera taklukkan virus penyebab covid-19 dan menghentikan pandemi,” ujar dia.
Reisa mengimbau masyarakat tidak lengah jelang akhir tahun. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan kepatuhan memakai masker jeblok dari 83,67 persen pada September menjadi 57,78 persen pada awal Desember 2020. Disiplin menjaga jarak turut merosot dari 59,57 persen menjadi 41,75 persen pada periode yang sama.
“Apalagi akhir tahun sudah di depan mata, maka jangan lagi kita menambah kasus baru,” tegas Reisa.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Masyarakat diminta tidak mengendurkan
protokol kesehatan meski vaksin virus korona (
covid-19) sudah ada di Indonesia. Ketidakpatuhan tak hanya berdampak pada lonjakan kasus, tetapi memengaruhi keselamatan tenaga medis.
“Tenaga medis kita bisa kelabakan dan prestasi kita menyembuhkan pasien akan dipertaruhkan,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 bidang perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan, termasuk imunisasi atau vaksinasi, Reisa Broto Asmoro, dalam video
YouTube Sekretariat Presiden seperti dikutip
Medcom.id, Minggu, 13 Desember 2020.
Menurut dia, kenaikan kasus membuat pasien covid-19 harus dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Artinya, semakin banyak tenaga medis dan sumber daya di fasyankes yang harus dikerahkan.
Baca:
Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Musim Hujan di Tengah Pandemi
“Waspada fasilitas di rumah sakit bisa kewalahan,” ujar dia.
Reisa mengajak masyarakat segera memutus mata rantai penularan covid-19 sejak dini. Pelaksanaan protokol kesehatan, 3M, menjadi langkah paling ampuh sambil menunggu vaksin didistribusikan.
“Vaksin memang sangat bermanfaat sebagai perlindungan tapi ingat tetap memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan,” papar Reisa.
Upaya 3M, kata Reisa, perlu didukung 3T, yakni
testing, tracing, dan
treatment. Dua jurus tersebut diyakini ampuh menekan covid-19 jika dilakukan bersamaan secara disiplin.
“Dengan demikian semakin yakin bisa segera taklukkan virus penyebab covid-19 dan menghentikan pandemi,” ujar dia.
Reisa mengimbau masyarakat tidak lengah jelang akhir tahun. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan kepatuhan memakai masker jeblok dari 83,67 persen pada September menjadi 57,78 persen pada awal Desember 2020. Disiplin menjaga jarak turut merosot dari 59,57 persen menjadi 41,75 persen pada periode yang sama.
“Apalagi akhir tahun sudah di depan mata, maka jangan lagi kita menambah kasus baru,” tegas Reisa.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #
ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)