Jakarta: Indonesia kembali dinobatkan sebagai ‘Negara Paling Dermawan’ di dunia versi World Giving Index (WGI) 2023 dengan skor 68, skor ini sama dengan tahun 2022 lalu.
Penobatan Indonesia sebagai negara paling dermawan ini bukan pertama kalinya, karena ini merupakan keenam kalinya secara berturut-turut Indonesia meraih peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia.
Peneliti Filantropi dari Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) Hamid Abidin dalam pernyataan persnya mengatakan pencapaian Indonesia ini terbilang mengejutkan, mengingat sektor filantropi di Indonesia sedang menghadapi tantangan yang tidak ringan sepanjang tahun 2022 ini.
Baca juga: Berkarier di Dunia Filantropi, Ini Skill yang Harus Dimiliki
Hamid menilai, ada tiga tantangan besar yang mempengaruhi sektor filantropi di Indonesia pada tahun 2022 ini. Pertama, menurunnya kepercayaan masyarakat pasca penyelewengan dana sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT).
“Kedua, belum pulihnya kapasitas menyumbang warga setelah Pandemi Covid-19. Tantangan ketiga, regulasi yang kurang mendukung, bahkan cenderung menghambat kegiatan filantropi di Indonesia,” kata amid Abidin dalam pernyataan persnya.
Di samping itu, ada juga faktor yang mendorong tingginya kedermawanan orang Indonesia yakni masih kuatnya nilai dan ajaran keagamaan, serta tradisi menyumbang. Lembaga-lembaga filantropi di Indonesia juga gencar melakukan kampanye dan penguatan akuntabilitas, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Apa itu WGI?
Sebagai informasi, World Giving Index atau WGI adalah laporan tahunan tentang kedermawanan di seluruh penjuru dunia yang diterbitkan oleh Charities Aid Foundation (CAF).
Laporan ini disusun dengan menganalisis hasil survei lebih dari 2 juta responden di 142 negara di seluruh dunia yang dikumpulkan oleh Gallup sejak 2009.
Baca juga: Menilik Prospek Karier Sebagai Filantropi, Tak Sekadar Kerja Tapi Beramal
Analisis data untuk laporan WGI 2023 dilakukan berdasarkan jajak pendapat secara global yang melibatkan 147.186 responden untuk menggambarkan kondisi kedermawanan di berbagai penjuru dunia selama tahun 2022.
Adapun beberapa indikator yang menjadi aspek penilaian bagi CAF untuk menentukan suatu negara sebagai dermawan, yaitu persentase menolong orang yang tidak dikenal, persentase jumlah donatur, dan kegiatan sukarelawan.
Jakarta:
Indonesia kembali dinobatkan sebagai ‘
Negara Paling Dermawan’ di dunia versi World Giving Index (WGI) 2023 dengan skor 68, skor ini sama dengan tahun 2022 lalu.
Penobatan Indonesia sebagai negara paling dermawan ini bukan pertama kalinya, karena ini merupakan keenam kalinya secara berturut-turut Indonesia meraih peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia.
Peneliti
Filantropi dari Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) Hamid Abidin dalam pernyataan persnya mengatakan pencapaian Indonesia ini terbilang mengejutkan, mengingat sektor filantropi di Indonesia sedang menghadapi tantangan yang tidak ringan sepanjang tahun 2022 ini.
Hamid menilai, ada tiga tantangan besar yang mempengaruhi sektor filantropi di Indonesia pada tahun 2022 ini. Pertama, menurunnya kepercayaan masyarakat pasca penyelewengan dana sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT).
“Kedua, belum pulihnya kapasitas menyumbang warga setelah Pandemi Covid-19. Tantangan ketiga, regulasi yang kurang mendukung, bahkan cenderung menghambat kegiatan filantropi di Indonesia,” kata amid Abidin dalam pernyataan persnya.
Di samping itu, ada juga faktor yang mendorong tingginya kedermawanan orang Indonesia yakni masih kuatnya nilai dan ajaran keagamaan, serta tradisi menyumbang. Lembaga-lembaga filantropi di Indonesia juga gencar melakukan kampanye dan penguatan akuntabilitas, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Apa itu WGI?
Sebagai informasi, World Giving Index atau WGI adalah laporan tahunan tentang kedermawanan di seluruh penjuru dunia yang diterbitkan oleh Charities Aid Foundation (CAF).
Laporan ini disusun dengan menganalisis hasil survei lebih dari 2 juta responden di 142 negara di seluruh dunia yang dikumpulkan oleh Gallup sejak 2009.
Analisis data untuk laporan WGI 2023 dilakukan berdasarkan jajak pendapat secara global yang melibatkan 147.186 responden untuk menggambarkan kondisi kedermawanan di berbagai penjuru dunia selama tahun 2022.
Adapun beberapa indikator yang menjadi aspek penilaian bagi CAF untuk menentukan suatu negara sebagai dermawan, yaitu persentase menolong orang yang tidak dikenal, persentase jumlah donatur, dan kegiatan sukarelawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)