medcom.id, Jakarta: Isu penutupan tempat hiburan malam Alexis masih menjadi topik hangat di Balai Kota. Di waktu yang sama, bocah SD di Jakarta Timur dirundung teman-tamannya.
Hari ini, dua topik itu jadi buruan pewarta untuk ditanyakan pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tapi, Anies lebih memilih menanggapi penutupan Alexis.
Sejak Anies sampai di Balai Kota, wartawan menyodorkan pertanyaan soal Alexis kepada Anies. Banyak pernyataan yang keluar dari mulut Anies terkait itu. Mulai alasan penutupan Alexis sampai rencana menutup tempat hiburan lain yang melakukan pelanggaran.
Tapi, Anies belum juga menanggapi pertanyaan pewarta soal perundungan yang dihadapi Josep Sebastian Zebua, siswa SDN 13 Pekayon, Jakarta Timur. Tak patah arang, usai Anies memberikan pengarahan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait KUA-PPAS 2018, awak media kembali menanyakan soal JSS.
“Sudah, cukup ya,” kata Anies menyudahi wawancara dengan wartawan, Rabu 1 November 2017.
(Baca juga: Dulu Dipanggil Ahok karena Ganteng, Kini Dirundung)
Josep dirundung kawan-kawannya lantaran dianggap mirip Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kasus Ahok yang diwarnai isu SARA sampai dengan demonstrasi pada masa Pilkada DKI juga berdampak perundungan hingga berujung kekerasan fisik.
Kasus yang dialami Josep terungkap setelah Boni, paman korban, menuliskan pengalaman keponakannya di Facebook. Boni menceritakan, tangan keponakannya ditusuk alat tulis hingga bengkak. Sudah dua pekan Josep enggan sekolah.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti tak membantah ada perundungan. Namun, pihak sekolah membantah kepada KPAI telah terjadi kekerasan fisik terhadap Josep.
"Memang ada perundungan itu. Jadi jika anak (korban) bermain dengan temannya, temannya yang tidak suka ini bilang 'Dasar Ahok', sedangkan lukanya itu sementara kami ketahui dilakukan satu temannya, jadi bukan ramai-ramai," kata Retno, Selasa, 31 Oktober 2017.
medcom.id, Jakarta: Isu penutupan tempat hiburan malam Alexis masih menjadi topik hangat di Balai Kota. Di waktu yang sama, bocah SD di Jakarta Timur dirundung teman-tamannya.
Hari ini, dua topik itu jadi buruan pewarta untuk ditanyakan pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tapi, Anies lebih memilih menanggapi penutupan Alexis.
Sejak Anies sampai di Balai Kota, wartawan menyodorkan pertanyaan soal Alexis kepada Anies. Banyak pernyataan yang keluar dari mulut Anies terkait itu. Mulai alasan penutupan Alexis sampai rencana menutup tempat hiburan lain yang melakukan pelanggaran.
Tapi, Anies belum juga menanggapi pertanyaan pewarta soal perundungan yang dihadapi Josep Sebastian Zebua, siswa SDN 13 Pekayon, Jakarta Timur. Tak patah arang, usai Anies memberikan pengarahan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait KUA-PPAS 2018, awak media kembali menanyakan soal JSS.
“Sudah, cukup ya,” kata Anies menyudahi wawancara dengan wartawan, Rabu 1 November 2017.
(Baca juga:
Dulu Dipanggil Ahok karena Ganteng, Kini Dirundung)
Josep dirundung kawan-kawannya lantaran dianggap mirip Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kasus Ahok yang diwarnai isu SARA sampai dengan demonstrasi pada masa Pilkada DKI juga berdampak perundungan hingga berujung kekerasan fisik.
Kasus yang dialami Josep terungkap setelah Boni, paman korban, menuliskan pengalaman keponakannya di Facebook. Boni menceritakan, tangan keponakannya ditusuk alat tulis hingga bengkak. Sudah dua pekan Josep enggan sekolah.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti tak membantah ada perundungan. Namun, pihak sekolah membantah kepada KPAI telah terjadi kekerasan fisik terhadap Josep.
"Memang ada perundungan itu. Jadi jika anak (korban) bermain dengan temannya, temannya yang tidak suka ini bilang 'Dasar Ahok', sedangkan lukanya itu sementara kami ketahui dilakukan satu temannya, jadi bukan ramai-ramai," kata Retno, Selasa, 31 Oktober 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)