Aah! Nyak banjir!
Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ngamuk
Rumeh ane kebakaran gare-gare kompor mleduk
Ane jadi gemeteran, wara-wiri keserimpet
Rumah ane kebanjiran gara-gara got mampet
Jakarta: Petikan lagu 'Kompor Meleduk' yang menjadi cerita masa lalu dan kritik sosial Benyamin Sueb pada era 70an ternyata masih relevan memotret Ibu Kota. Jakarta tak jauh dari banjir di saat musim hujan tiba.
Hujan deras yang turun sejak 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 menyebabkan banjir besar mengepung ratusan titik di puluhan kecamatan. Banjir di awal 2020 berdampak parah.
Sebanyak 31.232 warga mengungsi akibat banjir yang melanda DKI Jakarta di awal Januari 2020. Pengungsi tersebar di 269 lokasi pengungsian di 38 kecamatan terdampak.
"Data tersebut data pukul 19.00 WIB tanggal 1 Januari 2020," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Ridwan di Jakarta Pusat, Kamis, 2 Januari 2019.
Warga di Jakarta Timur dan Jakarta Barat terdampak paling parah akibat banjir. Sebanyak 65 kelurahan di 10 kecamatan Jakarta Timur terdampak banjir. Ada 13.516 pengungsi bertahan di 99 lokasi pengungsian di Jakarta Timur.
Sebanyak enam kecamatan di Jakarta Barat terdampak banjir dan menggenangi 30 kelurahan. Akibatnya, 10.586 warga mengungsi ke 97 lokasi pengungsian
Melumpuhkan Sektor Vital
Banjir di awal tahun ini juga melumpuhkan sejumlah sektor vital. Salah satunya pendidikan.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat 143 sekolah tergenang banjir per Kamis, 2 Januari 2020. Akses ke 74 sekolah di Jakarta juga tergenang banjir akibat hujan di malam tahun baru.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati, mengatakan data tersebut terus berubah. Sebab, ada sekolah yang tidak melaporkan dalam kondisi aman atau sekolah yang terdampak banjir berkemungkinan telah surut
Operasional perkantoran, pelayanan publik, hingga kantor berita juga dilaporkan terganggu akibat banjir.
Pemerintah pusat turun tangan untuk penanganan banjir di Ibu Kota pada Januari 2020. Kementerian Sosial menggelontorkan Rp15 miliar untuk membantu warga terdampak.
Walau banjir awal tahun telah surut, Januari belum lepas dari ancaman banjir. Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta pada 24 Januari 2020 menimbulkan 78 titik banjir. Wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat paling banyak terendam.
Banjir disebabkan curah hujan tinggi. Namun, banjir di beberapa wilayah cepat surut. Dampak banjir juga tak separah kejadian di awal bulan.
Class Action terhadap Pemprov DKI
Warga Ibu Kota gerah. Sebagian warga bersatu menggugat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan membentuk tim advokasi banjir Jakarta.
Tim tersebut resmi menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas banjir yang menimpa Ibu Kota di awal 2020. Gugatan kelompok atau class action itu terdaftar ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 27/Pdt.GS/ClassAction/2020/PN.Jkt.Pst.
Tim Advokasi Banjir Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan 243 warga mengeklaim kerugian dari banjir Jakarta di awal Januari 2020. Nominal tuntutan mencapai Rp42,33 miliar.
Saat proses pengajuan class action, jumlah penggugat bertambah menjadi 362 orang. Pengguggat menuntut Pemprov DKI mengganti kerugian materiel Rp60 miliar dan kerugian imateriel Rp1 triliun.
PN Jakarta Pusat mengabulkan gugatan 362 warga DKI sebagai class action pada 17 Maret 2020,. Prosedur class action dilanjutkan. Seluruh bukti penggugat diserahkan ke PN Jakarta Pusat pada 17 November 2020.
Gugatan ini bukan yang pertama kali bagi Pemprov DKI. Pada 2007, Pemprov DKI pernah digugat Jaringan Korban Banjir Jakarta. Saat itu, Pemprov menang di tingkat pengadilan tinggi negeri terkait masalah banjir di Jakarta Pusat.
Aah! Nyak banjir!
Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ngamuk
Rumeh ane kebakaran gare-gare kompor mleduk
Ane jadi gemeteran, wara-wiri keserimpet
Rumah ane kebanjiran gara-gara got mampet
Jakarta: Petikan lagu 'Kompor Meleduk' yang menjadi cerita masa lalu dan kritik sosial Benyamin Sueb pada era 70an ternyata masih relevan memotret Ibu Kota. Jakarta tak jauh dari banjir di saat musim hujan tiba.
Hujan deras yang turun sejak 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 menyebabkan banjir besar mengepung ratusan titik di puluhan kecamatan. Banjir di awal 2020 berdampak parah.
Sebanyak 31.232 warga mengungsi akibat banjir yang melanda
DKI Jakarta di awal Januari 2020. Pengungsi tersebar di 269 lokasi pengungsian di 38 kecamatan terdampak.
"Data tersebut data pukul 19.00 WIB tanggal 1 Januari 2020," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Ridwan di Jakarta Pusat, Kamis, 2 Januari 2019.
Warga di Jakarta Timur dan Jakarta Barat terdampak paling parah akibat
banjir. Sebanyak 65 kelurahan di 10 kecamatan Jakarta Timur terdampak banjir. Ada 13.516 pengungsi bertahan di 99 lokasi pengungsian di Jakarta Timur.
Sebanyak enam kecamatan di Jakarta Barat terdampak banjir dan menggenangi 30 kelurahan. Akibatnya, 10.586 warga mengungsi ke 97 lokasi pengungsian
Melumpuhkan Sektor Vital
Banjir di awal tahun ini juga melumpuhkan sejumlah sektor vital. Salah satunya pendidikan.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat 143 sekolah tergenang banjir per Kamis, 2 Januari 2020. Akses ke 74 sekolah di Jakarta juga tergenang banjir akibat hujan di malam tahun baru.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati, mengatakan data tersebut terus berubah. Sebab, ada sekolah yang tidak melaporkan dalam kondisi aman atau sekolah yang terdampak banjir berkemungkinan telah surut
Operasional perkantoran, pelayanan publik, hingga kantor berita juga dilaporkan terganggu akibat banjir.
Pemerintah pusat turun tangan untuk penanganan
banjir di Ibu Kota pada Januari 2020. Kementerian Sosial menggelontorkan Rp15 miliar untuk membantu warga terdampak.