Jakarta: Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan 18,8 juta keluarga penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) akan mendapatkan tambahan bantuan Rp200 ribu per bulan. Bantuan itu diberikan kepada pemegang kartu sembako.
"Akan diterima bulan Juli dan Agustus 2021," kata Risma dalam telekonferensi, Sabtu, 17 Juli 2021.
Sebanyak 18,8 juta keluarga itu setara dengan 75,2 juta orang. Awalnya, alokasi bantuan tersebut senilai Rp42,37 triliun. Kementerian Keuangan memberikan tambahan Rp7,52 triliun karena ada dua bulan periode tambahan. Alhasil, total alokasi bantuan sembako mencapai Rp49,89 triliun.
Risma mengakui data penerima BNPT masih terus bergerak dan belum seluruhnya tersalurkan. Kementerian Sosial masih memutakhirkan data penerima.
Baca: Pemerintah Diminta Luruskan Pernyataan Indonesia Darurat Militer
"Kami harus mengganti data baru yang kemudian disampaikan ke bank sebagai bank penyalur, terutama PKH (penerima keluarga harapan) dan BPNT untuk mengubah data tersebut sehingga kenapa belum tuntas 18,8 juta," ujar Risma.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah bantuan yang diterima masyarakat dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Sebanyak 10 juta keluarga PKH menerima bantuan tunai. Pemerintah menganggarkan Rp28,31 triliun.
Sebanyak 10 juta keluarga lainnya menerima bantuan sosial tunai (BST) Rp300 ribu per bulan. Bantuan ini diterima keluarga di luar penerima PKH dan kartu sembako.
Berikutnya, 32,6 juta rumah tangga menerima diskon tarif listrik. Pengguna daya 450 VA mendapat potongan 50 persen hingga September 2021 dan 900 VA 25 persen.
Sebanyak 5,6 juga penerima kartu prakerja juga menerima bantuan pelatihan Rp1 juta. Selain itu, ada insentif Rp600 ribu per bulan dan tambahan Rp50 ribu bagi pengisi survei hingga tiga kali.
Lalu, 8 juta keluarga menerima bantuan langsung tunai (BLT) desa Rp300 ribu per bulan. Penerima ini di luar PKH, kartu sembako, BST, dan kartu prakerja.
Terakhir, pemerintah memberikan bantuan kuota internet. Sebanyak 38,1 juta orang yang terdiri dari peserta dan tenaga pendidik akan menerima bantuan ini.
Jakarta: Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan 18,8 juta keluarga penerima
bantuan pangan nontunai (BPNT) akan mendapatkan tambahan bantuan Rp200 ribu per bulan. Bantuan itu diberikan kepada pemegang kartu sembako.
"Akan diterima bulan Juli dan Agustus 2021," kata Risma dalam telekonferensi, Sabtu, 17 Juli 2021.
Sebanyak 18,8 juta keluarga itu setara dengan 75,2 juta orang. Awalnya, alokasi bantuan tersebut senilai Rp42,37 triliun. Kementerian Keuangan memberikan tambahan Rp7,52 triliun karena ada dua bulan periode tambahan. Alhasil, total alokasi bantuan sembako mencapai Rp49,89 triliun.
Risma mengakui data penerima BNPT masih terus bergerak dan belum seluruhnya tersalurkan. Kementerian Sosial masih memutakhirkan data penerima.
Baca:
Pemerintah Diminta Luruskan Pernyataan Indonesia Darurat Militer
"Kami harus mengganti data baru yang kemudian disampaikan ke bank sebagai bank penyalur, terutama PKH (penerima keluarga harapan) dan BPNT untuk mengubah data tersebut sehingga kenapa belum tuntas 18,8 juta," ujar Risma.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah bantuan yang diterima masyarakat dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) darurat. Sebanyak 10 juta keluarga PKH menerima bantuan tunai. Pemerintah menganggarkan Rp28,31 triliun.
Sebanyak 10 juta keluarga lainnya menerima bantuan sosial tunai (BST) Rp300 ribu per bulan. Bantuan ini diterima keluarga di luar penerima PKH dan kartu sembako.
Berikutnya, 32,6 juta rumah tangga menerima diskon tarif listrik. Pengguna daya 450 VA mendapat potongan 50 persen hingga September 2021 dan 900 VA 25 persen.
Sebanyak 5,6 juga penerima kartu prakerja juga menerima bantuan pelatihan Rp1 juta. Selain itu, ada insentif Rp600 ribu per bulan dan tambahan Rp50 ribu bagi pengisi survei hingga tiga kali.
Lalu, 8 juta keluarga menerima bantuan langsung tunai (BLT) desa Rp300 ribu per bulan. Penerima ini di luar PKH, kartu sembako, BST, dan kartu prakerja.
Terakhir, pemerintah memberikan bantuan kuota internet. Sebanyak 38,1 juta orang yang terdiri dari peserta dan tenaga pendidik akan menerima bantuan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)