Kim Jong-Nam, the half-brother of North Korean leader Kim Jong-Un has been assassinated in Malaysia, South Korean media reported on February 14. / AFP PHOTO / JUNG Yeon-Je
Kim Jong-Nam, the half-brother of North Korean leader Kim Jong-Un has been assassinated in Malaysia, South Korean media reported on February 14. / AFP PHOTO / JUNG Yeon-Je

FOKUS

Aisyah dan Skenario Intelijen

Sobih AW Adnan • 20 Februari 2017 20:09
medcom.id, Jakarta: Bapak Presiden, bantu saya...
 
Tak ada lagi yang diinginkan Asria, 60, selain kebebasan putri kesayangannya, Aisyah. Asria pun yakin betul, Aisyah tak bersalah.
 
Apalagi jika Aisyah dituduh secara sengaja menghabisi nyawa orang yang tak pernah ia kenal.
 
"Dia enggak bersalah dan enggak berdosa, ada yang fitnah," kata Asria kepada Metro TV, Minggu, 19 Februari 2017.
 
Cuma kepada Pemerintah, kini Asria menaruh harap. Ia meminta agar Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla segera membantu proses hukum yang tengah dijalani anaknya.
 
Dibodohi
 
Deputi Kepala Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), Inspektur Jenderal Datuk Seri Noor Rashid Ibrahim merilis empat tersangka pembunuh Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un yang tewas pada Senin, 13 Januari 2017.
 
Perempuan berkewarga-negaraan Indonesia, Siti Aisyah turut disebut sebagai salah satunya.
 

Baca: Teka-Teki Kematian Kim Jong-nam

 
Pihak keamanan Malaysia menahan Siti Aisyah, dua pria warga Malaysia dan Korea Utara, serta satu perempuan berpaspor Vietnam. Mereka ditangkap saat berupaya keluar dari Malaysia di bandar udara Kuala Lumpur pada Rabu, 15 Februari 2017.
 
Sebagai mana dikutip dari AFP, Badan intelijen Korea Selatan menduga Siti Aisyah adalah agen mata-mata Korut. Ia bertindak atas pesananan Korut lantaran Kim Jong-Nam pernah secara terbuka menyatakan ketidak-sukaannya pada kekuasaan disnasti keluarganya di negara tersebut.
 
Aisyah dan Skenario Intelijen
 Graphic on the latest developments over the death of Kim Jong-Nam in Kuala Lumpur, Malaysia. - AFP 
 
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso seolah mengamini. Hanya saja, Sutiyoso membantah bahwa Siti Aisyah agen mata-mata secara langsung.
 
"Siti Aisyah telah dibodohi intelijen Korea Utara," kata Sutiyoso dalam program Primetime News di Metro TV, Senin 20 Februari 2017.
 
Sutiyoso juga menegaskan, Siti Aisyah terseret dalam pusaran skenario pembunuhan Kim Jong-nam atas pribadi dirinya. "Saya meyakini, Aisyah berdiri sendiri, tidak terkait negara kita, Indonesia," ujar dia.
 
Reality show
 
Sutiyoso mengatakan Siti Aisyah hanyalah korban penipuan suatu pihak. Yang Aisyah tahu, ia cuma sedang mengikuti sebuah reality show.
 
"Hanya lucu-lucuan. Aisyah pun pernah mengikuti latihan sebanyak dua kali. Setiap kali latihan diberi USD100," kata Sutiyoso.

Aisyah dan Skenario Intelijen 
Siti Aisyah/AFP
 
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut peran Aisyah hanya sebagai martir. Di balik itu, ada intelijen Korut yang menggerakkan dan merencanakan pembunuhan secara matang.
 
"Yang harus kita lakukan sekarang bagaimana berikan bantuan hukum, agar anak yang sudah dibodohi intelijen Korea Utara ini bisa diselamatkan," kata Sutiyoso.
 
Hal senada juga diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut dia, berdasarkan berbagai informasi yang diterima dari beberapa media Malaysia, Siti Aisyah hanyalah korban dari korban.
 
"Jadi Kim (Kim Jong-nam) itu korban. Karena ini Aisyah korban juga, korban dari semacam rekayasa atau penipuan," ujar JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).
 
Merujuk beragam informasi, pembunuh utama Jong-nam adalah agen bayaran Korut. Pelaku menyamar menjadi perempuan dan dengan cepat membekap korban dengan sapu tangan yang sudah dicampur risin.
 
Risin adalah senyawa kimia beracun dengan kadar bahaya di atas sianida. Risin menimbulkan kelumpuhan otot, kesulitan bernapas, dan kematian.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan