Jakarta: Kinerja Bea Cukai jadi sorotan dalam beberapa waktu belakangan mendapat perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Polemik tersebut bahkan bakal dibahas dalam rapat terbatas (ratas).
"Nanti akan kami rataskan di rapat internal," ujar Presiden Jokowi, di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa, 14 Mei 2024.
Jokowi tak membahas secara detail rencana rapat tersebut. Termasuk waktu pelaksanaan rapat.
Sederet kasus pelayanan Bea Cukai tengah menjadi sorotan jagad maya. Seperti, kasus mengenai pengiriman sepatu impor yang terkena bea masuk sebesar Rp31,8 juta untuk pembelian sepatu senilai Rp10,3 juta.
Kasus lainnya perihal tertahannya alat belajar untuk siswa tunanetra di Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional di Bea Cukai Soekarno-Hatta (Soetta).
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah memberi instruksi kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai sebagai tanggapan atas berbagai keluhan soal pelayanan Bea Cukai. Sri Mulyani memerintahkan Bea Cukai untuk memperbaiki pelayanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengenai kebijakan.
"Ada beberapa kasus yang viral seperti pengerimian sepatu, pengiriman barang untuk sekolah luar biasa (SLB) dan pengiriman action figure dari robotik. Malam ini saya mengundang untuk mendapatkan laporan mengenai bagimana Bea Cukai menangani berbagai kasus tersebut," kata Sri Mulyani.
Jakarta: Kinerja
Bea Cukai jadi sorotan dalam beberapa waktu belakangan mendapat perhatian
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Polemik tersebut bahkan bakal dibahas dalam rapat terbatas (ratas).
"Nanti akan kami rataskan di rapat internal," ujar Presiden Jokowi, di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa, 14 Mei 2024.
Jokowi tak membahas secara detail rencana rapat tersebut. Termasuk waktu pelaksanaan rapat.
Sederet kasus pelayanan Bea Cukai tengah menjadi sorotan jagad maya. Seperti, kasus mengenai pengiriman sepatu impor yang terkena bea masuk sebesar Rp31,8 juta untuk pembelian sepatu senilai Rp10,3 juta.
Kasus lainnya perihal tertahannya alat belajar untuk siswa tunanetra di Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional di Bea Cukai Soekarno-Hatta (Soetta).
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah memberi instruksi kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai sebagai tanggapan atas berbagai keluhan soal pelayanan Bea Cukai. Sri Mulyani memerintahkan Bea Cukai untuk memperbaiki pelayanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengenai kebijakan.
"Ada beberapa kasus yang viral seperti pengerimian sepatu, pengiriman barang untuk sekolah luar biasa (SLB) dan pengiriman action figure dari robotik. Malam ini saya mengundang untuk mendapatkan laporan mengenai bagimana Bea Cukai menangani berbagai kasus tersebut," kata Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)