Ilustrasi. Dok. MI
Ilustrasi. Dok. MI

10.853 WNI Pergi ke Luar Negeri pada 23-27 Desember

Insi Nantika Jelita • 28 Desember 2021 22:16
Jakarta: Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencatat 10.853 warga negara Indonesia (WNI) meninggalkan Indonesia hanya dalam kurun waktu empat hari atau 23-27 Desember 2021. Angka tersebut terbilang tinggi mengingat pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk tidak bepergian ke luar negeri akibat covid-19 varian Omicron tengah merebak di Indonesia.
 
"Setiap harinya rata-rata ada 2.700 WNI yang meninggalkan Indonesia," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Selasa, 28 Desember 2021.
 
Arya mengatakan Ditjen Imigrasi tidak bisa melarang WNI yang ingin keluar Indonesia. Sebab, pemerintah hanya memberikan imbauan yang belum cukup dijadikan dasar pelarangan WNI ke luar negeri.

Imbauan untuk tidak bepergian ke luar negeri pertama kali disampaikan pada 17 Desember 2021 menyusul kasus pertama varian Omicron ditemukan pada seorang pegawai di RS Wisma Atlet, Jakarta.
 
Baca: Cegah Penularan Omicron, Masyarakat Diimbau Kurangi Mobilitas
 
Arya mengatakan imbauan bepergian ke luar negeri hanya untuk hal-hal yang mendesak, seperti pekerjaan. Sementara itu, WNI yang ingin berlibur diharapkan bepergian ke objek wisata domestik.
 
Dalam kesempatan berbeda, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan pemerintah telah melarang WNI bepergian ke luar negeri untuk sementara waktu. Menurut dia, kebijakan ini dilakukan sebagai buntut bertambahnya pasien positif virus covid-19 varian Omicron.
 
Omicron cepat sekali penularannya, sehingga pemerintah melakukan upaya pengetatan. "Yang datang dari LN betul-betul kita perketat, bahkan kita sedang melakukan upaya karantina, apakah nanti lebih selektif dan melarang WNI untuk ke luar negeri untuk sementara ini," kata Ma'ruf.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan