medcom.id, Jakarta: Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jendral Ari Dono Sukmanto mengaku belum mendapat hasil uji laboratorium terkait vaksin palsu. Rencananya, hasil uji laboratorium yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keluar pada Kamis (30/6/2016).
"(Hasil uji laboratorium) belum sampai. Saya belum dikasih tahu," tutur Ari di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2016).
Sebelumnya, Ari bersama Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek beseta jajarannya mengunjungi klinik di Ciracas, Jakarta Timur. Klinik tersebut menjadi salah satu tempat penjualan vaksin palsu.
Mentri Kesehatan Nila F Moeloek mengendong Indira Alifa Audy Prasetyo (3 bulan) putri dari Risna Agustina yang diduga menerima vaksi palsu di Klinik Bidan M Elly Novita S di Jalan Cetex, Ciracas, Jakarta, Kamis (30/6/2016) -- MI/Galih Pradipta
(Baca: Klinik di Ciracas Tergiur Untung Besar Vaksin Palsu)
Dalam kesempatan itu, Ari menegaskan jumlah tersangka terus bertambah. Perkembangan terakhir, penyidik telah menahan 17 tersangka.
Usai menyambangi klinik di Ciracas, Menkes Nila menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Bareskrim untuk mengungkap sindikat pembuat vaksin palsu. Ia khawatir, anak-anak korban vaksin palsu tidak memiliki kekebalan tubuh yang memadai.
medcom.id, Jakarta: Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jendral Ari Dono Sukmanto mengaku belum mendapat hasil uji laboratorium terkait vaksin palsu. Rencananya, hasil uji laboratorium yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keluar pada Kamis (30/6/2016).
"(Hasil uji laboratorium) belum sampai. Saya belum dikasih tahu," tutur Ari di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2016).
Sebelumnya, Ari bersama Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek beseta jajarannya mengunjungi klinik di Ciracas, Jakarta Timur. Klinik tersebut menjadi salah satu tempat penjualan vaksin palsu.
Mentri Kesehatan Nila F Moeloek mengendong Indira Alifa Audy Prasetyo (3 bulan) putri dari Risna Agustina yang diduga menerima vaksi palsu di Klinik Bidan M Elly Novita S di Jalan Cetex, Ciracas, Jakarta, Kamis (30/6/2016) -- MI/Galih Pradipta
(Baca: Klinik di Ciracas Tergiur Untung Besar Vaksin Palsu)
Dalam kesempatan itu, Ari menegaskan jumlah tersangka terus bertambah. Perkembangan terakhir, penyidik telah menahan 17 tersangka.
Usai menyambangi klinik di Ciracas, Menkes Nila menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Bareskrim untuk mengungkap sindikat pembuat vaksin palsu. Ia khawatir, anak-anak korban vaksin palsu tidak memiliki kekebalan tubuh yang memadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)