Berikut ini fakta-fakta pengeroyokan wartawan televisi:
1. Kronologi
Sarip menuturkan, kejadian ini bermula pada saat dirinya tengah meliput keributan yang ada di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Saat itu dirinya melihat ada keributan atau pengeroyokan yang dilakukan sejumlah orang terhadap salah satu warga.
"Saya tadi lagi jalan dari Pos Wartawan, tiba-tiba saya lihat ada orang dipukulin. Langsung cepat saya rekam itu kejadian, tiba-tiba ada banyak orang mukul saya dari belakang," kata Sarip saat ditemui di Polsek Pademangan, Jakarta Utara, Minggu.
| Baca juga: Terkuak! Pencabul Anak Kandung yang Tewas Dikeroyok di Sel Sempat Dipalak Rp1,5 Juta |
2. Mengalami luka memar
Saat pengeroyokan terjadi, Sarip kemudian berupaya melindungi diri termasuk kamera dan telepon seluler yang juga terkena imbas dari pemukulan tersebut. Ia mengalami luka memar pada bagian kepala belakang dan tangan.
"Pas dipukul saya lagi pakai helm sampai rusak dan copot dari kepala, terus badan saya juga memar (lengan tangan). Helm yang saya pakai rusak," ungkap Sarip.
3. Sarip bikin laporan ke polisi
Sarip dan satu korban pemukulan lainnya, kini telah membuat laporan ke Polsek Pademangan. Usai membuat laporan polisi, Sarip langsung melakukan visum ke rumah sakit terdekat, guna penyelidikan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id